Masjid Pajimatan Imogiri Bantul usianya lebih dari 3 abad .


MASJID PAJIMATAN IMOGIRI BANTUL

Jogjakarta-Majalahburungpas.com, masih memuat wisata religi, Bila pemirsa datang ke komplek pemakaman raja-raja Mataram Imogiri, maka akan di temui sebuah  bangunan Masjid tempo dulu, tempat ibadah ini  merupakan bagian dari masjid masjid tua di Yogyakarta.

Masjid  ini merupakan peninggalan zaman raja Mataram Islam, Sri Paduka Kanjeng Hanyokro Kusumo, Masjid  di bangun masuk dusun  Pajimatan, Kecamatan Imogiri, Bantul.
Menurut juru kunci sekaligus abdi dalem Kraton Bapak. R.Mangun pamujo, Masjid dibangun tahun 1632, meskipun sudah berumur 3 abad  lebih tetapi  sampai sekarang bangunan inti masih asli seperti awalnya.“kata abdi dalem tersebut.

Masjid Pajimatan merupakan bagian dari komplek makam raja-raja imogiri tersebut, meskipun letaknya jauh di bawah makam. Untuk sampai di pintu gerbang pemirsa akan menemui bangunan anak tangga sebanyak 32 buah. Sedang untuk menuju masjid juga akan melewati tangga pula, namun jumlahnya hanya 13 tangga. 

Ketika kita masuk ke dalam masjid,  maka akan dapat melihat ruangan masjid yang luasnya sekitar 10  x 10 meter, selain 4 tiang utamanya berbahan kayu jati yang tampak megah,  kemudian di dalam masjid ini pula suasana nampak hening  dan teduh.

BEDUG BESAR

abdi dalem R.mangun Pamujo, menunjukan bedug masjid Pajimatan

Mimbar khotib juga sudah dimakan usia, tapi tetap kuat

Bedug masjid yang ukuran tingginya sekitar 1.5 meter merupakan bedug yang juga tua umurnya, selain baru dua kali diganti kulitnya. Kayu bahan bedug merupakan dari 3 potong bedug yang di buat, sedang  kayu yang sama di pakai untuk bedug masjid di tempat yaitu di komplek makam di atas, dan yang satunya di daerah lain.

Arsitektur bangunan masjid Pajimatan ini, memiliki khas rumah Jawa yaitu limasan, di atas masjid utamanya berdiri  sebuah kubah berlambang mahkota raja yang unik.

Tampaknya pembangunan masjid di kala itu, memperhatikan proses kultur budaya selain Islam hal ini sebagai proses akulturasi Islam.

Selain menggabungkan dengan budaya yang sebelumnya yaitu Hindhu dan buda, oleh sebab itu dulu  “kata juru kunci tersebut, mungkin dengan pemakaian budaya mereka, bisa merupakan salah satu da’wah agar bisa masuk Islam “Kata Bapak Daldiri, yang tak lain bernama R.Mangun tersebut.

Berbicara mimbar  khotib terbuat dari kayu jati pula, dan umurnya juga sudah tua. namun masih tetap kuat. * Red *


Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi