Proyek Irigasi Ngrandu Katongan Nglipar di Rundung Masalah 'Berlanjut 'Berujung Dinas Akan Terjun Kelokasi ?


terlihat bangunan PONDASI DAMNYA sebagian yang kena air bodol ?

Gunungkidul-media hobi majalahburungpas.com info umum warta daerah dapat proyek semestinya gembira karena  akan mengurangi beban yang mereka  Alami selama ini.

namun tidak demikian dengan  warga Ngrandu Katongan Nglipar Gunungkidul justru dapat proyek malah jadi perdebatan, pasalnya  yang mengajukan dan yang menerima berbeda , dari hasil investigasi, di dapat info warga yang menerima justrtu adalah anggota LPMP wilayah setempat dan bukan ketua kelompok tani seperti yang mengajukan.

Hingga di unggahnya berita ke tiga ini, proyek Dam Parit, di Ngrandu, Katongan, Nglipar, Gunungkidul, Dam Parit yang didanai dari DAK Pertanian sebesar hampir 199.150.000 juta ini pasca pembangunan terancam tidak berfungsi masimal, bahkan bisa-bisa hanya terbengkelai atau mangkrak dan tidak bisa digunakan oleh para petani, Sehingga tidak sesuai dengan harapan para petani yang pada saat itu mengajukan bendungan/DAM untuk mengaliri sawahnya.

Kenapa demikian, karena diduga oknum dinas pertanian yang tidak mau berkoordinasi dengan  kelompok tani di wilayah tersebut, sebelum pembangunan  tak berkoordinasi dahulu dengan warga, tetapi justru hanya menerima masukan yang sebenarnya dan tidak dengan orang -orang yang menjadi anggota kelompok tani.

Sehingga dari pembuatan sampai finishing menjadi pergunjingan warga masyarakat, khususnya oleh kelompok tani yang dulu pernah mengajukan proposal ke Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura, Kabupaten Gunungkidul.

Yang dipermasalahkan karena letak DAM Parit tidak sesuai dengan kehendak kelompok tani yang mengajukan proposal, sehingga yang dibangun sekarang tunjukan orang yang bukan anggota kelompok tani.

Terpantau memang parit cabang yang seharusnya bisa di aliri ke selatan atau di parit baru justru lebih tinggi dari parit lama sehingga otomatis air tidak akan bisa mengalir dan hanya kembali ke sungai.

Selain itu pergujingan yang di beredar jauh dari persawahan juga menghamburkan uang terlalu banyak,  ujar SJ, anggota dan pengurus serta warga masyarakat di sekitar bendungan. di mengatakan, “yang jelas bangunan itu tidak efektif, bisa-bisa tidak digunakan alias mangkrak, LHo ” jelasnya kembali.

Menurut pantauan dilapangan memang selain tekesan pengerjaanya asal jadi, juga mengabaikan saran dan pendapat masyarakat yang mau menggunakan. Seakan dinas memberikan bantuan yang penting sudah diberikan dan dibangunakan, tidak memperhatikan factor dampak lingkungan dan lain-lain

“tidak ada musyawarah kok, mas, tidak memperhatikan tanah yang sekitar DAM nanti kena dampaknya apa tidak, blas tidak ada rembukan,” imbuh SJ.

Selain itu diduga pemborong dalam melakukan pekerjaannya tidak sesuai dengan bestek, dilihat dari pondasi yang kena gontoran hujan sekali sudah ambrol.

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada kepala Dinas Tanaman pangan dan Hotikultura, Kabupaten Gunungkidul, Ir Asman, mengatakan dirinya dalam waktu dekat akan mengechek ke lapangan.

“setetelah ada laporan seperti ini saya akan chek dan temui kelompok tani tadi dengan secepatnya agar dapat mengetahui keluhan warga tersebut ,” pungkas Ir Asman mengakhiri perbincangan dengan awak media 8 juni 2016 'WJN

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi