Dugaan salah bestek "jembatan Pnpm mandiri pasca di resmikan camat ambles


jembatan gembyong yang di urug batu

Patuk - Majalahburungpas.com warta daerah, jembatan PNPM Mandiri 2014 di desa ngoro-oro di padukuhan gembyong kembali menjadi perbincangan masyarakat dan publik, pasalnya hujan deras melanda pertengahan Januari 2015 mampu menggerus badan cor semen hingga ambles tak dapat di lalui kendaraan.

Proyek Jembatan tersebut pernah di kabarkan  di sejumlah media di sunat hingga 30 % dan ada dugaan sejumlah perangkat desa yang menerima, meski demikian tetap saja jalan dan jembatan rampung.

Usai peresmian seperti yang tertera di tanda tangani oleh Camat Haryo ambar suwardi justru pasca penyerahan dalam prasasti hujan lebat tengahnya ambles selebar 2,5 kali 4,5 meter.

Terpantau oleh media cor sepanjang jalan di atas jembatan terutama di sisi kanan dan kiri hingga ujung timur terlihat retak.

Melihat kondisi tersebut, Ketua RT setempat Bapak Wito yang tinggal di timur jembatan, ia bersama warga, lantas kerja bakti sejak 18 januari kemarin “Wit sapaan akrapnya, menjelaskan, yaa itu memang ambles, sehingga kami gerakan untuk kerja bakti dengan mencari batu untuk menutup yang jemblong agar tidak membahayakan pengguna jalan "kata wito.

cor atas kanan kiri samping retak

Lebih lanjut, di ungkapkan, melihat kondisi ini, memang ada perintah untuk segera di kerjakan selain saya laporkan ke bapak kepala desa dan di respon dengan di antar 1 truk pasir sebagai bagian untuk menambal yang bolong, katanya, besuk habis berapa saja akan di ganti, lanjutnya kepada para media.

Nah terkait rusaknya hasil kerja, ya karena hujan, kedua karena di sana terutama disisi timur dulu hanya beteng kanan kiri dan tengahnya  kosong hanya tanah serta tidak ada batu dan itu tebalnya sampai sekitar 4 meter, baru di cor paling atas setebal 10 cm, dari ujung barat hingga timur.

Maunya kami, inikan aset vital, yaa di bongkar saja cor atasnya selanjutnya di kasih batu dahulu seperti ini sebab bila hanya di tambal ada kemungkinan akan ambles lagi, air hujan kedepan masih besar kan ? “papar RT tersebut.

kalau proyek besar biasanya masih ada masa perawatannya dan menjadi tanggung jawab panitia, tapi kalau ini saya tidak tahu, tutupnya.

sejumlah pihak yang juga mengomentari kondisi amblesnya tersebut, kemungkinan ada benarnya menyalahi bestek, terbukti ambles selain di bawah cor hanya urugan tanah, hal ini kemungkinan agar pelaksana ataupun yang memiliki kepentingan, bertujuan dapat untung lebih besar, hal itu pernah heboh ada dugaan oknum perangkat desa menerima bagian, dengan demikian jelas jelas dapat mengurangi kualitas bangunan.

"benarkah ada yang menerima fii,,???, maka mereka lah yang merasa menerima dapat menjawab di hati masing masing, ataupun saling tuding serta tutup mulut dan mengunci agar lebih aman.

Tahun 2015 dan kedepan, tentu desa ngoro-oro akan lebih di sorot publik karena sesuai UU Desa 2014, setiap desa akan mendapat 1 milyar dan akan di jalankan pemerintah, nah setiap desa akan kembali di uji dengan kejujuran dan keterbukaan, sesuai amanat pemerintah pusat.

Terpisah Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi SH. Ketika di kontak media via hpnya, 21 januari malam, Ia kaget atas adanya laporan sehingga akan menuju lapangan, yaa terimakasih infonya besuk saya kesana “pungkasnya menutup tanggapan atas jebolnya sebagian jembatan lengkung di padukuhan gembyong ngoro-oro yang menelan ratusan juta rupiah tersebut. “Tim liputan pas group”

 

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi