Racikan Jamu Tradisionil Di Desa Tidak Asing Tapi Kurang Familiar Di Kota ?


MARTHA TILAAR PEMBICARA SOAL JAMU DALAM DISKUSI DI UST

Kota Jogja- media online majalahburungpas.com, warta kesehatan sebuah warisan yang melegenda yakni  racikan jamu masih menjadi perhatian penting bagi para pengamat dan pakar jamu di Indonesia.

Salah satu  adalah Martha Tilaar, Dia memberikan argument jamu yang menyehatkan merupakan warisan budaya nenek moyang selain merupakan kearifan lokal.

Jamu juga terbukti memiliki khasiat yang sangat tinggi. Sayangnya produk jamu Indonesia saat ini kalah bersaing dengan produk luar negeri.

Negri Tiongkok atau China merupakan pesaing terberat pasar jamu Indonesia hal ini diungkapkan pengusaha jamu Martha Tilaar di Universitas  Sarjanawiyata Tamansiswa (UST).

Menurut Martha Tilaar, selain Tiongkok saat ini Korea dengan jamu ginsengnya ternyata juga sebagai pesaing produk jamu Indonesia.

Sehingga produsen jamu di Indonesia harus pandai-pandai  membuat strategi pasar karena jamu pada dasarnya memiliki peluang bisnis yang besar.

“Di pedesaan jamu bukan pruduk yang asing lagi karena jamu diperkenalkan pada anak-anak. Namun sayangnya jamu kadang kurang familiar di kota. Oleh karenanya jamu hendaknya perlunya diperkenalkan ke seluruh lapisan masyarakat” ujar  perempuan 78 tahun yang masih enerjik ini.

Martha Tilaar juga berharap hendaknya jamu yang diproduksi jangan yang berasal dari tanaman jamu yang mengunakan pupuk pestisida akan tetapi gunakan tanaman jamu yang dipupuk dengan pupuk organik

Sedangkan Rosanna, dosen Fakultas Pertanian UST mengatakan kalahnya produk jamu Indonesia salah satunya disebabkan karena pengolahan serta pengemasan jamu masih secara tradisional. Kemasan jamu kadang juga kurang memperhatikan kebersihan dan standar mutu kesehatan.

“Karena masih kalah dengan jamu dari luar negeri kita perlu upaya mengangkat citra jamu tanah air dengan cara memproteksi bahan baku juga produk olahan jamu” ujar perempuan berkaca mata ini.anjar

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi