SMP N 2 JETIS BANTUL BERHARAP COVID -19 SEGERA BERAHIR


Sapti Nastiti S.Pd,

Bantul – media majalahburungpas.com, warta pendidikan, merebaknya covid 19 maka lembaga pendidikan di liburkan sehingga proses belajar anak via online.

Sementara itu salah satu sekolahan di Bantul seperti dalam muatan ini para guru, siswa dan orang tua siswa SMP Negeri 2 Jetis Bantul Yogyakarta  mengharapkan agar wabah Virus Corona (covid -19) segera bisa berahir, sehingga belajar mengajar dengan sistem tatap muka bisa dimulai lagi sebagaiman semula.

Pada saat ada Covid -19 kami harus mempergunakan  penerapan belajar mengajar dengan sistem belajar di rumah (tanpa tatap muka secara langsung) bagi siswa, sehingga dikhawatirkan hasil capaian kurikulumnya menjadi kurang maksimal", ungkap Kepala Sekolah SMP N 2  Jetis Bantul Nurwanti SE, didampingi oleh Kaur Kurikulum Sapti Nastiti S.Pd, ketika berbincang tentang sistem belajar di rumah, di SMP ini, Jumat (17/4/2020).

Menurutnya, dikhawtirkan jika belajar di rumah dengan waktu terlalu lama bisa menjenuhkan para siswa. Namun sekolah ini sejak ada instruksi dari Dinas (Pemerintah -red) agar dilakukan sistem belajar di rumah, maka melaksanakannya hingga saat ini secara maksimal.

Hingga kini tetap mengadakannya dengan lancar dan normal. Sistem piket bagi para guru tetap diterapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukannya. Untuk jumlah mata pelajaran per harinya juga disesuaikan yaitu dua mata pelajaran per harinnya.

Ini harapannya para siswa tidak terlalu berat dan orang tua siswa juga relatif mudah dalam mengarahkan anak-anaknya dalam belajar dan mengerjakan tugasnya," tambah Nurwanti.

Menurutnya, kelebihan daripada belajar mengajar dengan sistem tatap muka di sekolah banyak manfaatnya yaitu selain siswa sudah terbiasa juga mereka bisa bersosialisasi dengan teman temannya di sekolah

Sedangkan sistem belajar dirumah juga memerlukan pengawasan dan fasilitas hp untuk peralatan dalam belajar untuk berkomunikasi dengan guru mata pelajarannya.

Meskipun sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah bahwa para pegawai (guru dan karyawan) mempergunakan pergantian jam kerja yaitu sehari masuk dan sehari tidak atau dengan sistem piket, namun ketugasan pekerjaannya, hingga kini relatif tetap lancar dan normal", Ungkap Sapti.

 Pemantauan awak media menunjukkan, akibat adanya Corona, sekolah di Bantul yang semula biasa nampak hidup dan ramai menjadi relatif sepi. Supardi

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi