Apa Kue Bulan Itu ? Yuk Mari Kita Tahu !!


ROTI BULAN (FOTO GOOGLE)

Media online – Majalahburungpas.com, anda atau kita mungkin telah mengenal  ragam kue yang di buat para pengusaha atau perusahaan kue di sekitar tempat tinggal kita, tetapi apakah sudah mengenal kue Bulan ?.

Yuk kita simak artikel ini karena nama kue ini di kenalkan oleh warga Tionghoa seperti halnya Kue ranjang. Kue ini di tulis oleh Herianto Kurniawan Mba atau tak asing di majalahburungpas.com karena Dia sering mengisi rubric terkait etnis Tionghoa, dan kali ini memaparkan kue bulan.

Kue yang satu ini dalam bahasa Thionghoa han 21 pinyin, dan di sebut Yue Bing karena merupakan makanan tradisionil yang telah poppuler  dan wajib ada pada perayaan festival musim gugur dalam setiap tahunnya. Kalau di indonesia kue bulan  sudah di kenal dengan nama Hokkian dan sering juga di sebut Tiong Chu Pia.

KOHBING BERSAMA ISTRI

Mengenai bentuknya kue ini  biasanya bulat dan melambangkan kebulatan dan keutuhan kemudian soal rasa kue bulan juga beragam sesuai  selera  si pembuatnya, seperti hal ada rasa kacang hijau coklat, dan rasa yang lainnya atau lebih familiernya rasa bisa di pesan. Tadi sudah di singgung bahwa “Tiong “ Chiu memiliki arti musim rontok, dengan demikian, dapat di artikan pertengahan musim rontok.

Perayaan ini di lakukan setiap tanggal 15 pada bulan penanggalan imlek yang tahun ini jatuh pada tanggal 8 September 2014. Pada hari itulah bulan terlihat bulat atau penuh dan terang sepanjang tahun, karena pada hari itu pula jarak dengan bumi paling dekat. Sehingga kejadian ini menjadi inspirasi kue bulan di saat bulan penuh tersebut.

SEJARAH KUE BULAN

 Lebih lanjut Kohbing kepada media majalahburungpas 25 /9/2014 menjelaskan secara rinci, menurut sejarah yang di kenal Thionghoa, kue bulan sebagai persembahan kepada Tuhan dan penghormatan kepada leluhur atas keberhasilan panen terkait negara agraris atau di kenal negara pertanian.

Untuk masyarakat local Jawa kuno saat masa panen di kenali Dewi Sri yang di anggapnya konon melindungi petani yang gagal panen. Sedang kue bulan konon perayaan kue bulan untuk memuja Dewi Bulan  yang menjadi symbol kecantikan dan lambAng hidup yang harmonis dengan alam sekitar.  

Warga Thionghoa, menjabarkan pada dasarnya setiap wanita di takdirkan untuk ingin tampil cantik, selanjutnya saat itu harus selalu berdoa, dan kalau anak yang di lahirkan wanita maka agar selalu berdoa kepada Tuhan, dan anak yang di lahirkan cantik yang akan menambah kebahagian dalam sebuah keluarga.

Anggapan ini kata Kohbing, sangat logis karena wanita pastilah di perebutkan para lelaki tampan karena bagai bunga yang sedang mekar, dan di kerumuni lebah yang ingin menghisap madu dari bunga yang sedang mekar tersebut.

TENTANG DEWI SRI

Banyak di maknai sebagai pralambang kesuburan yang di percayai para petani Indonesia.

Untuk itu mari kita lebih jauh mengenal sebutan dewi sri ( bahasa Jawa ) Kemudian Nyai Pohari sangyang asri (bahasa Sunda) adalah di kenal dewi pertanian dewi padi dan sawah serta dewi kesuburan  popular di pulau Jawa dan Bali.

PEMUJAAN

Menurut sejarah pemujaan ini di kenal sejak zaman Hindu dan pra Islam masuk Jawa. Sedang di Jawa sendiri Dewi Sri telah melegenda adalah seorang putri dari raja bernama Prabu Mahapunggung, dan ini di kenali dengan sebutan di masyarakat petani  Jawa Tengah, adalah sebagai lambang kesuburan, kemudian Sewi Sri lantas ada yang meyakini sebagai sosok putri suci yang mampu mengatur kesejahteraan manusia di bumi.

Setelah mengalami kemajuan, maka sebenarnya setiap orang punya bakat untuk menunjukan bakat serta kelebihannya demi memajukan segal bidang.

MASIH ADANYA MISTIK

Kita ambil contoh “kata Herianto Kurniawan ini, bahwa sampel kongkritnya, kita di zaman modern ini masih adanya kepercayaan akan mistik, seperti ramalan, tolak hujan, kekebalan, pengasihan yang dapat di buktikan oleh orang awam, yang percaya maupun tidak percaya ternyata masih ada di sekitar kita, meski pada kenyataannya ada yang tidak percaya bahkan menolak adanya hal ini.

Untuk itu tidak salah bila kita perlu berhati hati dan waspada terhadap aliran kepercayaan yang menyimpang yang semula kita yakini maka wajib kita hindari “jelas Bos Toko Emas Kranggan group di jalan Solo Adisucipto 16.A Jogja tersebut, seraya memberi pesan, Agamamu kepercayaanmu, agamaku kepercayaanku.

Di Indonesia bebas memilih mana yang cocok dan jangan menggap paling benar, apalagi memusuhi agama yang lain, maka hal ini perlu di hindari dan jangan menggangu, kalau menyimpang dan mengganggu laporkan saja kepada pihak yang berwajib “pungkas Herianto Kurniawan MBA atau kohbing "@tim red”

 

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi