1 NIK 3 sim card di protes keras 'di nilai rugikan jutaan counter UMKM seluler
unjuk rasa banyak tuntutan
Jogja-media hobi majalahburungpas.com, warga news info umum unjuk rasa di lokasi setrategis dapat langsung di ketahui masyarakat umum lainnya.
Nah seperti halnya aksi Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) Jateng-DIY melalui aksi yang digelar di titik nol Km, Yogyakarta Senin,(2/4/2018) terlihat ribuan anggota KNCI Jtn DIY sebuah wadah, outlet UMKM kreasi anak bangsa telah menjadi “front office” sejak awal memajukan pasar seluler dan edukasi masyarakat pengguna telekomunikasi beserta perangkatnya.
Dalam orasi aksinya, DPD KNCI Jateng-DIY mendukung registrasi kartu perdana sesuai indentitas (NIK dan No KK) yang valid. Bahkan pada awal 2016 sebagaimana diungkapkan, Ardhana Riana menyatakan KNCI mengusulkan kepada BRTI agar dilakukan sinkronisasi data registrasi dengan database kependudukan, namun dalam perjalanan,aturan pembatasan registrasi 1 NIK 3 kartu perdana, mengakibatkan kerugian yang diderita KNCI cukup besar. Kerugian langsung yang dirasakan pemilik outlate, bila terdapat 10 outlate disetiap kelurahan dan desa se Indonesia berjumlah 83.000 desa/kelurahan sekitar 800.000 outlate, dengan adanya pembatasan akan mengalami kerugian.
- Asumsi angka terendah rata-rata 500.000 outlate, bila masing-masing outlate rata-rata memiliki stok kartu perdana minimal 25 pc saja, maka jumlah stok kartu perdana milik seluruh outlate 1,5 juta kartu perdana. Nilai harga rata-rata kartu perdana data internet, adalah Rp. 35.000 (angka rata-rata terendah), maka total nilai seluruh stok kartu perdana milik outlate adalah Rp 437.500.000.000, -( mendekati setengah trilyun).
“Angka ini, pasti bisa lebih besar dua kali lipat, mengingat perhitungan yang kami buat mengambila asumsi angka terendah. Karena pendapatan outlate lebih signifikan dari kartu perdana, dengan pembatasan tersebut dapat dipastikan, dalam beberapa bulan ke depan, seluruh out late di seluruh Indonesia akan tutup dan akan menambah data pengangguran, karena sekitar 5 juta orang kehilangan sumber penghidupan,” papar Ardhana.
Masyarakat akan membeli pulsa dengan harga mahal dari harga sekarang, masyarakat di wilayah pedesaan dan pedalaman sebagian besar pengunan telepon selular akan kehilangan akses terdekat untuk belanja pulsa,karena out late sudah tutup, dan terpaksa harus pergi ke kabupaten /kota yang diperkirakan ada jaringan gerai operator, modern channel.
Dan biaya mendapatan layanan telekomunikasi makin mahal.Pasar seluler akan dikuasai oleh segelintir pemodal besar, dalam jaringan modern channel.
Dengan aksi unjuk rasa,yang berlangsung tertib,aman dan damai lalu lintas lancar, menuntut kepada pemerintah untuk menghapuskan aturan Pembatasan 1 NIK 3 Simcard
Pemerintah harus berani menjamin rasa aman dan nyaman data yang telah di terima dari masyarakat, Menkominfo bertanggung jawab,karena telah “membohongi” atau seluruh outlate melalui keputusan Dirjen PPI yang disampaikan secara terbuka dihadapan seluruh stakeholder telekomunikasi seluler 7 November 2017.Kepada Pesiden RI Ir. Joko Widodo, untuk turut menyelesaikan dan memenuhi permintaan. Isan Riyanto