Bisnis hobi perkutut tidak lengkang oleh zaman.


BAYU HENDARTO DI FARM PERKUTUTNYA, SEDANG TRANSAKSI DAN PEMBELI JEBOL INDUK TRAH JAWARA

Media online majalahburungpas.com, elektronik, Usaha ternak perkutut banyak dilirik para penghobis sebagai kegaitan yang menyenangkan.

Peternak perkutut Charlie Bird farm Bayu Hendarto kepada majalahburungpas.com mengatakan, Hobi kelangenan perkutut sudah ada sejak nenek moyang orang Jawa yakni sejak majapahit dan mataram, yang sudah menjadi penghobis perkutut.

Zaman itu penggemarnya masih terbatas oleh orang berdarah biru atau kraton. Konon burung bangkok itupun asalnya dari pulau Jawa karena pada masa penjajahan jepang saat terjadi kerja paksa Romusha ada orang Jawa yang di kerjakan di negara Thailand Bangkok.

Dan ketika di sana banyak membawa burung perkutut lokal Jawa dan di pelihara sebagai kelangenan di negara tersebut.

Adanya kebiasaan ini maka masyarakat setempat yakni thailand maka ikut tertarik dan merisetnya hingga burung memiliki keturunan bagus dan mengekeluarkan ankan.

Imbas dari riset maka keluarlah perkutut orbitan bangkok sehingga ngetrent dangan  perkutut bangkok yang kemudian di import peternak peternak Indonesia.

Lebih lanjut kata bayu penghobi burung perkutut tidak mengenal kasta dan tidak membeda bedakan ras suku dan agama yang bernaung dengan nama hobi.

Para penghobipun juga bermunculan dari ragam masyarakat baik dari kalangan buruh pegawai, pns, swasta dan pengusaha, bahkan pejabatpun senang dengan burung peerkutut.

Perkembangan hobi dari waktu ke waktu, ternyata usaha burung perkutut masih cukup menarik dan poternsial sebagai prospek yang masih menjanjikan kepada siapa saja yang menekuni budidaya perkutut.

Makanya tak heran peternakan kecil, menegah dan kelas atas muncul yang di sebut kungmania.

Salah satu point yang selalu menjadi daya tariknya adalah menyesuaikan dengan keuangan karena harga mulai dari kelas kordenan (rompes) perekor 50.000 pun masih menguntungkan, karena hal ini “kata Bayu sudah merisetnya, ternyata 1 pasang perkutut dalam sebulannnya hanya mengabiskan pakan tidak lebih dari 1 kg pakan campur.

Sedangkan bila peternak menjual 1 pasang 100 .000 saja sudah untuk 90.000, nah anda tinggal menghitung berapa jumlah yang anda miliki.

 Perlu di fahami nilai jual tersebut dengan ombyokan atau rombongan tidak memilih jenis kelamin, bahasa lainnya tidak mengedepankan kualitas  hanya nyawa, beda hal bila peternak mampu mengorbitkan burung kualitas di lomba maka harga akan jauh lebih mahal berdasarkan kualitas suaranya.

Akankah anda para calon pemula hobi perkutut bertele tele hanya dengar hobi perkutut menguntungkan ?,  kalau  demikian ini, berarti anda perlu tahu bagimana tips betenak dan bisnis perkutut, maka Bayu Hendarto yang tinggal di jalan Imogiri timur km 13 perum bumi Trimulyo permai blok 3 no, 1 Trimulyo jetis sindet bantul Diy siap membantu anda.

Meski terbilang tidak sulit menjadi peternak namun banyak kung mania saat menentukan piyik masih salah, Untuk itu silahkan klik disini http://www.pastvnews.com/burung/nich-cara-tahu-jenis-kelamin-perkutut-yuk-kita-simak-videonya.html

Kalau mau hubungi saya Pak, juga bisa di bb, 30CC587E/ HP. 082227398995/085743339995 “Pungkas Kata bayu.

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi