Candi Sukuh Karanganyar pemahat batunya tukang kayu dari desa?
BANGUNAN CANDI SUKUH JATENG BERBENTUK TRAFESIUM
Karanganyar, Majalah burung pas.com kolom wisata candi, Pemirsa pernah datang dan melihat candi Sukuh ? bila belum berikut info yang dapat anda ketahui apa bila mau jalan jalan menuju tempat tersebut.
Candi Sukuh berada di eks Karesidenan Surakarta, bangunan candi ini merupakan tempat untuk sembahyang dan pemujaan agama Hindu di kala itu, di katakan para ahli, bahwa candi Hindu ini ditemukannya terdapat salah satu tempat untuk pujaan berupa lingga dan yoni.
Lokasi candi Sukuh terletak di lereng kaki Gunung Lawu dengan ketinggian sekitar 1.186 meter di atas permukaan air laut di koordinat 07o37, 38’ 85’’ Lintang Selatan serta 111o07,. 52’65’’ Bujur Barat.
Candi sukuh terletak di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini bisa di tempuh hanya sekitar 35 km dari kota Solo.
Ketika majalah burung pas.com ini mengelilingi bangunan candi Sukuh, candi terkesan sederhana dan tentunya keberadaan candi juga sangat berbeda di banding candi Prambanan, Borobudur dan lain lainnya, bahkan ada yang mengatakan bangunan candi Sukuh mirip dengan peninggalan di Meksiko Peru yang di kenal budaya maya dan piramida di mesir.
BEDAH SEJARAH KEBERADAAN CANDI SUKUH
Bangunan candi Sukuh pernah di pugar tahun 1928, kemudian candi ini pertama kali di laporkan pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa sekitar tahun 1815 oleh Johnson Residen Surakarta. Pada waktu itu Thomas Stanford Raffles, yang memerintahkan kepada Johnson agar mengumpulkan data-data akan keberadaan candi, hal ini agar dapat digunakan untuk membuat catatan dalam sebuah bukunya The History of Java. Pada masa pemerintahan Britania Raya usai maka, tahun 1842, lewat Van der Vlis, arkeolog Belanda, yang konsen melakukan penelitian, hingga identitas candi terurai
ARSITEK BANGUNAN CANDI SUKUH
Bangunan candi dengan seni pahat yang dapat memberi kesan sederhana dan ini terpancar dari tata letak batu yang di susun. salah satu arkeolog terkemuka asal Belanda W.F. Stutterheim, pada tahun 1930, Dia sangat tertarik dengan candi ini,sehingga Dia memaparkan dan memberikan tiga pendapat untuk candi tersebut.
Pendapat pertama keberadaan candi sukuh, kemungkinan pemahat Candi Sukuh adalah tukang kayu, dan bukan seorang tukang batu. Meskipun pemahat ini seorang tukang kayu, tetapi dia di mungkinkan dari desa setempat. Pendapat kedua, dari arkeolog tersebut memaparkan, Kedua candi yang terkesan sederhana dan kurang rapi itu mengisaratkan, pembuatan sangat tergesa-gesa, sehingga bangunan tampak kuurang sempurna.
Dan pendapat yang Ketiga, di mungkinkan kurangnya kerapian karena di mungkinkan situasi politik menjelang keruntuhannya Majapahit juga menjadi faktornya, nah dengan argument ini tak mungkin bila membuat bangunan indah dan megah di kala situasi sedang kalut.
Majalah burung pas.com setelah mengitari bangunannya, ternyata setelah mengamati dengan seksama, terutama dalam bentuk arsiteknya yang sangat khas, selain bangunan berdiri juga tidak lurus, melainkan bangunan tampak di buat agak miring, yang berbentuk trapezium.
Ketika memasuki pintu masuk utama, juga memasuki gapura yang terbesar, team redaksi juga melihat Batu-batu yang di susun untuk membuat candi itu juga berwarna kemerahan, oleh sebab itu jangan heran bila melihat bangunan ini disamping batu batu yang di pakai adalah batu andesit yang memiliki warna dan khas tertentu. “ nah anda tertarik dengan bangunan candi Sukuh ? majalah burung pas.com membuka inspirasi. (Sgt)
Sharing Berita
Berita Terkait
- Candi Bima Banjarnegara Jateng
- Candi Plaosan di bangun abad 9 miliki 116 stupa
- Candi Prambanan Menjadi Kekayaan dunia
yang bikin be90k
Balas