Kohbing Bicara Reformasi Mental Apa Yang Menarik ?


KOHBING SAAT UTAH KE 57 TAHUN 2015 LALU

Media online majalahburungpas.com, halaman info umum seputar Thionghoa, kali ini redaksi mengangkat  rubrik reformasi mental, karena mental dan disipiln menjadikan salah satu contoh yang bisa membuat bidang yang lain lebih tertip.

Seperti Pemaparan Herianto Kurniawan yang akrap di sapa Kohbing pemilik dari Toko mas kranggan Jogja, saat bincang bincang dengan awak media ini, bahwa kedisiplinan masyarakat  Tionghoa mampu sebagai acuan lebih positif.

Lebih rinci di jelasakan, Salah satu contoh Budaya antri terus ditanamkan adalah budaya antri dalam menunggu bis di halte, maka jika ini di runut supaya masyarakat dapat menikmati nyamannya transportasi yang murah  itu.

Bila di kaitkan dengan Budaya antri masyarakat  Jepang negara itu menduduki peringkat 1 ( satu ) untuk kedisiplinan.

Dalam pembangunan reformasi ekonomi kita tidak bisa lepas dari pembangunan infra struktur  yang akan memakan biaya besar dari pengguna dana APBN. Sayangnya kebiasaan meludah dan kencing di sembarang tempat masih tampak di sebagian kota kecil di Tiongkok.

Tapi sekarang kebiasaan ini sudah berubah total di kota – kota besar, nampaklah wc yang wangi di stasiun kereta api dan bandar udara.  Aturan larangan membuang sampah sembarangan dan hukuman denda belum di laksanakan negara  Tiongkok. 

Tapi aturan dilarang membuang sampah sudah diterapkan oleh negara kecil nan bersih seperti  Singapura dibawah kepemimpinan Lee Hsien Loong.  Sekarang Tiongkok dibawah kepemimpinan Xi  Jin Ping  mengalami kemajuan yang sangat pesat di segala bidang dan sejajar negara Super Power.

Dari segi olah raga Tiongkok dapat menyelenggarakan olympiade dengan sukses dari pemecahan rekor maupun beberapa persiapan infra struktur, dari  penyediaan sarana maupun prasarananya sehingga seluruh negara hampir semua mengacungi jempol  atas prestasi ini.

Berikut contoh  perbandingan pembangunan mental antara Indonesia dan Tiongkok. Indonesia dalam situasi sekarang menempati rangking 19 yang sebelumnya menempati rangking bawah. Tabel berikut menggambarkan nilai kepatuhan disiplin murid terhadap peraturan sekolah.

  1. Jepang                          = 93 %

 

  1. Kazakhstan                  = 91 %

 

  1. Shanghai                      = 90 %

 

  1. Hongkong                    = 89 %

 

  1. Romawi                        = 89 %

 

  1. Korea                             = 88 %

 

  1. Azerbaijan                   = 88 %

 

  1. Thailand                        = 86 %

 

  1. Albama                         = 86 %

 

  1. Rusia                             = 85 %

 

    1. 19. Indonesia         = 79 %

Setelah membahas reformasi mental dan kepatuhan maka kita perlu pula memperhatikan cara meningkatkan kecerdasan anak. Memiliki anak kreatif dan cerdas adalah impian semua orang tua.

Oleh karena itu kitaharus tahu apa yang perlu dilakukan untuk menaikkan kemampuan berpikir anak. 

Hal – hal yang harus diperhatikan adalah :

  1. Sediakan makanan yang sehat. Makanan 4 sehat 5 sempurna. Di Indonesia menu makanan tahu / tempe, sayur, sepotong ikan / daging, segelas susu sapi / kedelai.

 

  1. Tiap hari orang tua memberikan pertanyaan untuk memancing jawaban yang selalu kreatif.

 

  1. Membangun suasana keluarga yang harmonis damai.

 

  1. Tidur yang cukup.

 

  1. Makanan yang mengandung omega 3 perlu untuk menambah memori anak dan tidak
  2. mudah lupa. Bisa di dapat dari olahan makanan berbahan dasar ikan laut.

 

  1. Berolah raga sesuai minat dan bakat anak.

 

  1. Batasi nonton TV dan permainan game lainnya maksimal 2 jam sehari.

 

  1. Bermain musik.

 

  1. Bantu anak mengatasi stress dengan memberi waktu bercanda dengan anak.

 

  1. Mau membantu orang tua dalam mengatur kebersihan dan kerapian rumah.

 

Dari hal –hal di atas jika di kerjakan maka  akan menjadikan anak kian tangguh di segala bidang yang pada akhirnya memiliki dampak positif bagi kesadaran bermasyarakat atau reformasi mental.

BILA ANAK DI DIDIK SEJAK DINI DENGAN DISIPLIN KELAK KIT tidK SUSAH MENGATURNYA, "RED

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi