Yuk ! Mengintip prospek ternak semut ngangrang penghasil telur Kroto !


SEMUT KROTO YANG DAPAT DI TERNAK SEDANG MEMAKAN JANGKRIK

Kegunaan telur semut ngangrang bermanfaat bagi burung kicauan,sebab kicauannya dapat maksimal karena di dalam telur kroto terdapat protein yang tinggi, disamping mudah di cerna oleh tubuh burung, maka bagi burung pengkonsumsi kroto dapat pula lebih sehat, cerdas serta bisa bernilai jual yang lebih tinggi.

Kini keberadaan telur semut ngrangrang di setiap kota, masih terjadi kendala, hal ini karena pasokan sedikit dan kebutuhan tidak berimbang dengan permintaan.  Kekurangan pasokan ini mengakibatkan harga telur kroto makin melambung, terutama di saat musim kemarau.

Harga kroto 1 on saat di tulisnya berita ini mencapai 10.000. Di saat-saat sulit harga kroto pernsh tembus 180.00 perkilonya, data ini di rangkum di kota DIY, Jateng dan Jatim tahun 2010 yang lalu.

Dalam perkembangan Jumlah permintaannya juga terus mengalami kenaikan, seiring dengan merebaknya para penangkar burung kicauan di berbagai kota, burung pengkonsumsi kroto seperti kacer, murai, kenari, anis merah, anis kembang, jalak dan lain –lain  kini menjadi lahan untuk berbisnis.

Data DIY saja pada tahun tersebut, ada sejumlah 800 kios pakan burung yang  tersebar di 5 wilayah, Bantul, Gunungkidul, Sleman, Kotamadya Yogya, dan Kulonprogo. Jumlah tersebut belum kami hitung di pasar-pasar burung, yang ada di tempat penangkar yang memerlukan kroto tersebut. Dari data ini setiap kios pakan burung selalu menjual 1-2 kg dalam sehari.

Nah berapa jumlah kebutuhan totalnya ? tentu bila di hitung minimal separohnya saja cukup besar bisa mencapai hampir satu ton perhari. Sedang sisi bisnisnya bila itu di ambil rata rata 100.000 perkg maka perhari akan dapat memutar jumlah uang hingga puluhan juta, bahkan bisa mencapai 100 juta perhari dan 1 bulan bisa mencapai 3 milyar.  Tentu juga  dari jumlah permintaan di DIY ini belum menghitung di kota lainnya.

Sayangnya dari jumlah kebutuhan tersebut, sampai saat ini masih terkendala produksi, karena hasil dari  itu masih merupakan tangkapan hutan, sehingga belum berimbang dengan kebutuhan, hal ini masih di sebabkan hasil budidaya ternak belum ada, bila adapun masih sangat minim.  Dari jumlah kebutuhan bukan permintaan,  hingga di muatnya berita ini, baru tersuply sekitar 200’-300 kg yang langsung di distribusikan ke kios-kios pakan burung dalam setiap harinya.

Suplay kroto ini  datang dari luar DIY, termasuk dari para pemburu kroto dari Gunungkidul. Sleman, Bantul dan Kulonprogo, namun lagi- lagi sayang sebab jumlahnya belum stabil sehingga kadang 1 kios, hanya 4 on hingga 1 kg paling banyak.

Melihat kenyataan ini peluang untuk membreeding semut kroto masih terbuka lebar, sehingga team redaksi berusaha mencari info dan mencari terobosan agar  bekerja menjadi breeder semut ngangrang dapat di kembangkann namun tidak harus menangkap dari hutan.

Terkait hal ini maka redaksi akan menampilkan narasumber dan menjadi tutornya dalam mengawali beternak. Metode yang akan di sampaikan adalah memakai metode terkini dengan tehnologi tetap guna dan dapat di ternak di rumah seperti halnya ayam potong, yang dapat panen sekitar 15-20 hari dengan media toples yang sangat mudah. Pemirsa berminat mengikuti ?  klik infonya di berita terkait di bawah ini. “team red”

 

Sharing Berita

Berita Terkait


3 Komentar


sukaca
12 May 2012

kroto wis habis diburu. minta jadwal latihan

Balas
gamal
24 July 2012

saya berminat ikut diklat

Balas
Allif
25 July 2012

dyadisc

Balas

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi