Peringati SO 1 Maret Mengejar Cita-cita Bangsa Yang Berkeadilan


DISKUSI PANEL SO 1 MARET 2017

Jogja media hobi majalahburungpas.com warta daerah manuasia itu tidak ada yang sempurna bahkan dalam hidupnya sekalipun di kala beraktifitas dalam hidupnya tidak  ada yang sempurna apalagi berkaitan dengan tatanegara maka kalau kita tidak berjuang, berjuang  dengan sungguh –sungguh untuk kepentingan yang lebih besar maka mustahil bisa berhasil

Muatan dan untuk memotivasi dari presiden RI 2 maka pak Harto waktu itu berkata agar mereka sesudah saya  benar benar menjamin  kelangsungan hidup bangsa  dan Negara. Kita yang masih hidup ini  kita berhutang terhadap sejarah yang mencapai  cita –cita itu siapa, ya kita 2 dari yang sudah tua  kita  masih punya hutang sejarah. 

Kita membawa bangsa ini mencapai cita-cita dalam alenia ke dua   bisa kita baca, cita-cita bangsa yaitu  kita sebagai Negara merdeka bersatu, berdaulat, adil dan makmur apapun boleh, Bhineka Tunggal Ika boleh, toleransi boleh  tapi harus  berkedaulatan, Indonesiamu Indonesiaku  boleh tapi harus berdaulat.

Bicara toleransi, kita  kurang apa toleransi, kalau kedaulatan kita diambil orang terus emoh, terus mengenai stablitas, stabilitas itu tidak perlu beli macem-macem ,asal kita  dapat mengerjakan keadilan itu pasti stabilitas.

Pertumbuhan perekonomian 15 persen boleh tapi harus adil.Yang  kaya kaya terus, yang miskin miskin terus. Itu yang harus diperjuangkan, jadi ini pesan Pak Harto yang harus diperjuangkan dan harus kita pahami, hayati dan mengerti,  amalkan.

Ya tentara ya polisi.Itu pandangan  hidup.”  tegas mantan Pangdam. Menurutnya pandangan hidup itulah ,setelah pensiun sebagai Jenderal ia memilih aktif sebagai aktivis, bahkan  ketika  jadi aktivis pernah diperiksa polisi.

Saya pernah diperiksa polisi dan kalau  ditahan saya senang, sebentar lagi saya  jadi jenderal di dunia aktivis “  guraunya saat menjadi nara sumber dalam seminar Serangan Oemoem 1 Maret yang  berlangsung di Ruang Rektorat, Universitas  Mercu Buana, Sedayu, Bantul (Rabu,1 /3/2017).

Hadir dalam Peringatan dan Seminar Serangan  Oemoem 1 Maret  antara lain Titiek Suharto,mantan Menteri, TNI/Polri , Veteran,seniman,  mahasiswa.

Menurutnya, mantan Panglima yang pernah menjabat sebagai Danrem 072/Pmk tahun 1989 ,  menilai   ada  kesenjangan  perekonomian, kesenjangan  sosial  di Indonesia yang  begitu tinggi, situasi perpolitikan  di Indonesia ada upaya  untuk memecah belah TNI,  ketidak stabilan  perpolitikan  salah satunya  dipicu  karena  tidak ditegakkannya keadilan.

  1. Hukum  tumpul ke atas , tajam  ke  bawah. Ini yang tidak   boleh,”  ungkap Djoko Susilo. Ada beberapa  yang harus  dilakukan  dalam mempertahankan  NKRI,  di antaranta mengingatkan  kewaspadaan   nasional, memilih pemimpin  yang Pancasilais, religius, dan cerdas serta  rekonstruksi konsitusi.

Dikatakan, ketika dalam mempertahankan kemerdekaan, ada pesan yang sangat konstektual, dari  Jenderal Sudirman,dikatakan  ketika Jenderal Sudirman turun dari gunung, setelah memberi  pesan setelah kedaulatan diserahkan, yang bunyinya : Kemerdekaan yang telah kita miliki pertahankan jangan sekali-sekali dilepaskan dan diserahkan kepada siapapun yang akan menjajah dan menindas kita.

Jangan lengah kita harus  waspada.Kita harus kuat. Waspada jangan lengah, kelengahan mengakibatkan kelemahan, kelemahan mengakibatkan kekalahan,kekalahan menimbulkan penderitaan. Tim red/San /Njar

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi