Kraton Ngayogyokarto Hadingingrat Istimewa dan tetap lestari.
Prajurit kraton Ngayogyokarto
Majalahburungpas.com halaman wisata Kraton, Saat kita sedang liburan ada baiknya bila pemirsa menyempatkan kunjungan lawatan ke Kota Yogyakarta, apa lagi anda petualang wisata, rasanya belum lengkap jika tidak mengunjungi Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningkrat.
Di masa liburan Keraton Yogyakarta dipenuhi wisatawan baik lokal maupun dari mancanegara.Kraton Yogyakarta adalah salah satu obyek wisata di Kota Yogyakarta.
Bangunan Bersejarah ini dibangun Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1756, setelah terjadi Perjanjian Giyanti yang membagi Kerajaan Mataram menjadi dua. Di tempat tersebut Sri Sultan Hamengku Buwana dan keluarganya tinggal.
Kraton Yogyakarta menjadi obyek wisata dari sisi peninggalan bangunan maupun adat istiadat yang ada di dalamnya. Berbagai koleksi bersejarah milik Kasultanan Yogyakarta dapat anda nikmati. Melihat koleksi keraton yang syarat nilai sejarah, memberikan gambaran kenangan kejayaan Kraton pada masa lalu.
Bangunan Kraton Yogyakarta terdiri tujuh bangsal. Masing-masing bangsal terdapat regol atau pintu masuk. Ke enam regol adalah Regol Brojonolo, Sri Manganti, Danapratopo, Kemagangan, Gadungmlati, dan Kemandungan. Kraton Yogyakarta mempunyai dua alun-alun yaitu Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan. Masing-masing alun-alun berukurang kurang lebih 100 x 100 meter. Sedangkan secara keseluruhan Kraton Yogyakarta berdiri di atas tanah 1,5 km persegi.
Bangunan inti kraton dibentengi dengan tembok ganda setinggi 3,5 meter berbentuk bujur sangkar (1.000 x 1.000 meter). Untuk memasukinya dahulu harus melewati pintu gerbang yang disebut plengkung.
Ada lima pintu gerbang atau plengkung, namun sekarang tinggal dua plengkung yang masih relatif utuh yaitu Plengkung Tarunasura atau Plengkung Wijilan di sebelah Timur Laut kraton dan Plengkung Nirboyo atau Plengkung Gading di sebelah Selatan.
Ketiga Plengkung yang sudah runtuh adalah Plengkung Jogosuro atau Plengkung Ngasem di sebelah Barat Daya. Plengkung Joyoboyo atau Plengkung Tamansari di sebelah Barat. Plengkung Tambakboyo atau Plengkung Gondomanan di sebelah Timur. Dalam benteng, khususnya yang berada di sebelah selatan dilengkapi jalan kecil yang berfungsi untuk mobilisasi prajurit dan persenjataan. Keempat sudut benteng dibuat bastion yang dilengkapi dengan lubang kecil yang berfungsi untuk mengintai musuh di luar beteng.
Kraton mempunyai beberapa bergada atau kelompok Prajurit Penjaga di antaranya, Prajurit Jogokaryo, Prajurit Mantrijero, dan Prajurit Bugis. Prajurit Jogokaryo mempunyai bendera Papasan dan tinggal di Kampung Jogokaryan.
Prajurit Mantrijero dilengkapi dengan Bendera Kesatuan Purnomosidi dan tinggal di Kampung Mantrijeron. Prajurit Bugis yang berbendera Kesatuan Wulandari tinggal di Kampung Bugisan. Para tentara kraton ini juga masih aktif di turunkan bila mengawal prosesi penting acara kraton semisal grebeg maulud nabi Muhammad dan lainnya yang lengkap dengan panji -panji pakaian kebesarannya.
Menikmati keindahan masa lalu sangat terasa ketika kita melihat arsitektur bangunan, dan atribut-atribut peninggalan lainnya.Beberapa perlengkapan upacara atau kegiatan kraton , foto-foto, lukisan, tertata dengan rapi. Suasana makin terasa dengan terdengar sayup-sayup alunan gamelan jawa siap menyambut wisatawan yang dating, serta dipentaskannya kesenian tradisional yang disajikan setiap harinya di Bangsal Manganti.
Para pemandu wisata lengkap dengan pakaian khas jawa siap menemani kunjungan anda. Museum Keraton Yogyakarta mempunyai pemandu wisata dengan keahlian berbagai bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Spanyol, dan Jepang. Setiap pemandu wisata di Keraton Yogyakarta minimal harus menguasai dua bahasa.
“Nah anda pemirsa ! sudah pernah berkunjungkah di Kraton Jogjakarta ini ?? bila belum satnya sekarang datang untuk membuktikan selain juga anda akan mendapatkan pengalaman serta keunikan sejarahnya. (bagyo)