Watu Gilang Watu Yang di Hiasi Seni Pahat Menyerupai Binatang Gajah Dan Ikan 'Di Mana itu Brow ?


watu gilang watu bernilai sejarah dan purbkala untuk di jaga dan di rawat

Bantul-media hobi majalahburungpas.com, warta wisata candi dan purbakala sejarah watu Gilang Persegi empat di Baturetno Banguntapan Bantul hingga kini masih misteri dan belum terkuat untuk apa keberadaan watu tersebut.

Watu gilang sekitar tahun 1990 an masih wingit bahkan tempat tersebut di taburi kembang dan bakaran kemenyan, namun seiring dengan pengetahuan yang lebih masuk akal maka kini sudah di taburi kembang.

WATU GILANG DI PAGARI TEH-TEHAN DI DEKATA PEMUKIAMAN PENDUDUK

watu peninggalan yang ada pahatan dan ukiran ragam animasi hewan tersebut masih tampak bagus karena masih terawat dengan baik  batu persegi empat tersebut menjadi salah satu yang di lindungi oleh negara sehingga BPCB DIY memasang rambu-rambu agar watu gilang di lestarikan.

Situs yang berada di Gilang Baturetno Banguntapan Bantul tersebut wajib di lindungi dari ancaman  dalam bentuk apapun sehingga keberadaan situs  tersebut menjadi bukti yang bisa untuk penelitian dan bahan pendidikan.

PAHATAN LUKISAN SENI YANG DI BUAT APIK DAN BERNILAI TINGGI UNTUK PENDIDIKAN DAN SEJARAH

Watu Gilang hingga memasuki zaman modern seperti sekarang ini masih belum terkuak untuk apa sebelumya. Menurut Mashuri yang sering merawat lokasi batu gilang sampai saat ini, Dirinya tak pernah tahu persis seperti apa dahulunya, namun di jelaskan batu Gilang memiliki ornamen lukisan yang bagus dan ini terlihat dari  cara memahat yang masih bagus untuk di lihat.

 

Seni pahat di dinding Watu Gilang Baturetno Banguntapan masih lestari

Pada sisi dinding di semua sudut terdapat lukisan seni pahat yang di bentuk menyerupai binatang, seperti, ikan, sapi,gajah dan burung.

 Hasil pahatan zaman itu  masih utuh bahkan sampai tak pernah luntur hingga sekarang ‘papar  salah satu warga setempat yang enggan di sebut  awal April 2017.

Watu gilang berupa batu monolith dari batu tuffa ukuran alas 255 x 260 cm, sedang pemukaan atas 240 x 230 cm dan tengahnya terdapat lubang kedalman 15 cm dengan diameter 18 cm.

Batu hitam berdinding motif lukisan hewan ini belum ada kejelasan apakah batu gilang ini untuk tempat semedi atau di bangun untuk sesuatu  maka hingga kini masih misteri.

Awak media media ini sedikit meneliti dari jarak dekat watu gilang telah masuk pada daftar  cagar budaya BPCB DIY yang memiliki arti penting buat dunia dunia pendidikan, pengetahuan dan  sejarah bagi generasi penerus bangsa.

Untuk mengunjungi BPCB yang satu ini cukup mudah dari perempatan kota gede ketimur 1,5 km masuk desa Plakaran dan keutara masuk Padukuhan Gilang maka watu gilang akan dapat di lihat yang di pagari tanman teh sepeti taman yang bebas, Sementara jika dari lapangan bola wiyoro arahnya ke timur sekitar 500 meter’ tim red’

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi