Pesanggrahan warungboto di pugar 'Untuk dikembali yang mendekati bentuk aslinya.


BANGUNAN KUNO YANG MENGALMaI KERSAKAN KINI DI PUGAR DAN DI BANGUN UNTUK DI SAMKAN SEPERTI ASLINYA

Media hobi majalahburungpas.com  wisata candi dan purbakala sebuah banguan kuno Situs Warungboto, dulunya  merupakan bekas  istana tempat peristirahatan (pesanggrahan) peninggalan Sultan Hamengku Buwono II, dan dibangun tahun 1800 an, yang ada di Umbulhatrjo warungboto sebagai bukti dulunya merupakan sebuah tempat penting bagi Raja dan kini menjadi tempat yang masih layak untuk di kunjungi.

Bangunan kuno dengan ketebalan yang cukup tebal di banding bangunan zaman modern  seperti sekarang ini keberadaannya kembali  di renovasi serta di bangun, karena banyak mengalami kerusakan setelah  puluhan tahun tak terawat bahkan tampak cukup merana.

Pernah beredar kabar lokasi yang  gelap yang terdapat lorong lorongnya kadang digunakan  untuk mesum yang tak pantas seperti layaknya suami istri itu. Kini mendapat perhatian serius dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan  Dinas  Pariwisata DIY.

 

KOLAM PEMANDIAN PESANGGRAHAN YaNG SEDANG DI RENOVASI BCB

Kedua  instansi ini berusaha untuk membangun kembali sisa-sisa kejayaannya dengan terlebih dulu  melakukan penelitian, dan kajian ilmiah.Situs warungboto  yang  tinggal berupa puing-puing itu mulai ditata kembali agar  mendekati  bentuk aslinya.

Untuk menata kembali membutuhkan  berbagai kajian ilmiah,  penelitian. Di masa kejayaannya, pesanggarahan ini  bernama Pesanggrahan  Rejowinangun sebelunya  terbengkalai.

Sebelum ramadan 1437 H/2016,  terpantau banyak pekerja yang sudah mulai melakukan kegiatan pembersiahan Puing-puing yang masih bisa diselamatkan diupayakan   untuk dikembalian pada  bentuk aslinya.

Meski ada  beberapa bangunan yang   rusak, dan bahkan  termakan usianya yang cucup lama. “ Bangunan yang  masih bisa  diselamatkan, kita selamatkan, lumut-lumut yang menempel pada dinding dibersihkan dan kita plester kembali  biar kelihatan  mendekati keasliannya” ungkap  Tuti.

Taman ini terdapat dua   kolam-Kolam  pertama  berbentuk  lingkaran  dengan diameter 4,5 meter. Di tengahnya  di bawah kolam  terdapat  sumber mata air yang dipancarkan lewat  pancuran  di tengahnya. Kolam tersebut  terhubung  dengan saluran  ke kolam  kedua yang berukuran  lebih besar  berbentuk bujur  sangkar.

Bangunan  dindingnya segera dirapikan Untuk membangun kembali bangunan yang berusia  ratusan tahun,pihak pengelola  mentargetkan  diperkirakan   selesai  Desember  2016.

Adanya situs penting ini setelah di renovasi dan di kembalikan seperti semua setelah sekian puluh tahun mengalami kerusakan, tentu kedepan masyarakat  akan dengan mudah melihat secara langsung  sebagai tempat pendidikan serta wisata sejarah melihat kemegahan dan kejayaan Sultan Hamengku Buwono  II.

 Dan mayarakat bisa memanfaatkan ke hal-hal yang positif dan diharapkan  masyarakat bisa menjaga kelestariannya’isanr/red

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi