Ribuan Anjing Siluman Dari Gunung Mijil Gari Gunungkidul Tinggal Legenda
PASCA GUNUNG DI KERUK KINI DI DIRIKAN KIOS DESA UNTUK DI PASARKAN UNTUK BISNIS PENGGANTI BATU GAMPING
Gunungkidul-media hobi majalahburungpas.com warta daerah Kekeramatan Gunung Mijil yang terletak di Dusun Gari, RT 001/011, Desa Gari, Kecamatan Wonosari ini sudah melegenda sejak dahulu kala, namun kini berita keangkeran Gunung mijil sirna, lantaran gunungnya sudah di tebas dan di jual oleh penambang batu dan hanyA tinggal legenda saja.
Legenda kramatnya Gunung Mijil yang sudah melekat di masyarakat dengan sebutan “Asu mijil” (anjing yang berasal dari Gunung Mijil). Dari berbagai nara sumber orang sepuh di bebrapa daerah di sekitar Gunung mijil ‘Konon Anjing tersebut kalau sudah keluar jumlahnya bisa ratusan bahkan ribuan, memang tidak masuk akal tetapi itu pernah ada kenyataan karena sempat saya memergoki.
Masyarakat diluar wilayah Gari yang sering menemui “asu mijil” tersebut. Ajing yang saat itu saya jumpai berbaris rapi seakan ada yang mengaturnya, dan biasanya berangkat dari gunung mijil menuju kearah utara lewat jalan raya.
Masyarakat orang tua dulu ada yang meyakini kalau asu mijil itu akan berangkat ke Gunung merapi untuk menghadap rajanya.
Suharso, (70) warga Nglipar yang pernah melihat barisan asu mijil ketika berjalan baris dijalan raya sangat kaget bukan kepalang, ia hanya melongo tidak bisa bicara dengan rasa ketakutan yang luar biasa.
“Waktu mengetahui barisan ajing yang jumlahnya ratusan bahkan mungkin ribuan itu saya “kami tenggengen” (terpaku), antara percaya dan tidak, dengan rasa ketakutan yang luar biasa,” ujar Suharso.
Saya heran, lanjutnya, ajing-anjing itu seakan berbaris seperti ada yang mengomando, saya begitu melihat langsung ingat kata-kata mbah saya dulu kalau anjing itu berasal dari Gunung Mijil yang terkenal dengan asu mijil.
Anjing jelmaan itu berjalan menuju ke utara sekitar pukul 23.00 malam dan menurut cerita orang tua dulu nanti akan kembali pagi sekitar pukul04.00 pagi, katanya akan menuju ke Gunung Merapi.
Hal senada juga diungkapkan Kariyo (76) warga Desa Pengkol, Nglipar, ketika ia bangun mau sholat tahajut sekitar pukul 03.30 malam, dikagetkan dengan rombongan anjing yang jumlahnya ratusan.
“Saya waktu itu kaget bukan kepalang, ketika mengetahui rombongan anjing yang jumlahnya ratusan menuju kearah selatan. Memang kata orang tua dulu itu asu mijil yang pulang sowan dari Gunung Merapi,” cerita Kariyo.
Percaya tidak percaya, lanjutnya, memang saya mengetahui dengan mata kepala sendiri, dan saya yakin anjing tersebut bukan anjing biasa, karena ajingnya besar-besar, berjalan dengan suara nafasnya yang saling bersautan dan memiliki mata merah.
“Saya ketika itu hanya bisa istifar dan membaca-baca yang saya bisa, tetapi menurut mbah-mbah dulu, kalau kita tidak mengganggu, hewan ini katanya juga tidak akan mengganggu kita,”pungkasnya.
Hal tersebut diakui oleh sesepuh Gari, Mujiyo (66) warga Dusun Gari, RT 001/011, Desa Gari, kalau keangkeran Gunung Mijil diakui dari dulu. Namun kalau asu Mijil tersebut biasanya yang tahu desa atau dusun lain, bukan dari dusunya sendiri.
“Ya, kalau itu memang yang tahu malah dari luar desa sini yang mengetahui, kalau disekitar sini tidak pernah mengetahui,” terangnya.
Kekeramatan Gunung Mijil diakui semenjak ia masih kecil dulu, walaupun Gunungnya tidak seberapa tetapi Gunung Mijil gaungnya sampai kemana-mana, karena terkenal dengan Asu Mijilnya.
Namun demikian dengan perkembangan jaman, kekeramatan Gunung Mijil luntur tergerus dengan perkembangan jaman. Gunung yang dulu terkenal keangkeranya kini sudah rata karena ditambang batunya sehingga hilanglah keangkeran yang dulu melegenda.
Entah tidak tahu pindah kemana ajing jelmaan dari Gunung Mijil tersebut, yang jelas saat ini hamparan tanah yang dulu bekas Gunung sudah dibangun kios-kios yang rencananya akan digunakan untuk pasar desa oleh pemerintah Desa Gari. Wjn
Sharing Berita
Berita Terkait
- Watu Payung Ikon Wisata Hutan Turunan Panggang Gunungkidul
- Isu Pulung Gantung Gunungkidul Meresahkan Harus Di Minimalisir Peran Alim Ulama Di Butuhkan
- Umat Konghucu Meyakini Tahun Imlek 2568 Masuk Shio Ayam Besi Lebih Baik Dari Pada Shio Kera
- Bandar Udara Internasional Yogyakarta Bakal Menguntung Sektor Pariwisata
- Angsuran Telat Bunga-Berbunga Di BPR Ukabima Nindya Rumah Tanah Tumiyem di Lelang Kini Tinggal di Kandang Ayam
- Wisatawan Tahun Baru 2017 Monjali di Jejali Wisatawan Taget 60.000 Tercapai