Perempuan bikin kejutan menyulap kakao jadi dodol dokagum


ARI ANGGRAENI DAN WARGA GUMAWANG PUTAT PATUK GUNUNGKIDUL

Gunungkidul-media majalahburungpas.com, halaman info umum warta daerah desa putat memiliki potensi akan kekayaan hasil pertanian, satu dari sekian tanaman yang di budidayakan warga adalah Kakao atau coklat.

Pusat coklat terpadu seperti pantauan media ini ada di Padukuhan Gumawang sehingga para petani di dusun tersebut berjimbun coklat untuk di kemas dan di olah menjadi bahan dan menu yang cukup fantastis berniali jual tinggi.

Ari Anggraeni bersama Ibu ibu di Padukuhan tersebut membuat rekayasa agar coklat yang semula berharga kisaran 26.000 - 40.000 perkg, kini bisa menjadi lebih bermanfaat dan di jadikan makanan kas Dodol atau di namai DOKAGUM '

 

DOKAGUM KARYA WARGA GUMAWANG

kepada awak media ini 24 mei 2016 di jelaskan, prosesing dodol dokagum memang melalui beberapa tahap, seperti, pemilihan coklat yang baik dan matang di alam.

Kemudian di kupas lalu di fermentasi, setelah itu di sangrai, dan di kupas bijihnya di buat tepung atau di blender kemudian di masak dengan di campuri bumbu dan racikan tepung ketan sebagai perekat, setelah jadi lantas di  kemas dan di konsumsi'demikian kata Ari.

 

PROSES SANGRAI DODOL COKLAT

Soal market tak menjadi masalah, namun memang ada yang nolak karena belum ada PIRT nya tapi itu tak masalah namanya aja baru awal yang penting trayel produk sudah jadi dan laku 'papar Ari yang mengaku sebagai mahasiswi di Jogja tersebut.

Dulu 40.000 perkg setelah jadi dodol menghasilkan ratusan ribu, tapi perlu di ingat itu proses dan juga perlu biaya banyak, kami akan maksimalkan produksi 'semoga ini langkah awal baik  sebagai pencetus pengolahan coklat untuk menambah pendapatan warga 'pungkas Ari .fiq

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi