Mencapai derajat mulia di hati orang muslim di perlukan proses panjang ''demikian Alloh menguji keimanan kita


jamaah muslim dilapangan jambidan Banguntapan saat mengikuti khotbah iedul fitri 1437H/2016

Media  elektronik majalahburungpas.com, warta sosial ibadah, dalam ceramah sholat iedul fitri 1437 H/2016  6 juli ‘ imam dan khotib Drs. Muhsin Hariyanto M.Ag, menjelaskan di lapangan Jambitan Banguntapan Bantul.

Bahwa bulan ramadan merupakan sarana pendidikan dan pembinaan yang luhur dan komprehensif baik untuk pembinaan ruhiyan (sritual) jasadiyah (jasmani) ijtima’iyah (sosial) khuluqiyah  (aqlak) hadloriyah (peradapaban) serta jihadiyah pada diri umat Islam.

Lebih lanjut di paparkan, di hadapan ribuan warga muslim di ibaratkan lembaga pendidikan yang di dalamnya para  pelajar di gembleng di didik dan di bina secara ketat sehingga kelak setelah keluar dari lembaga tersebut menjadi pelajar yang mumpuni, berprestasi dan unggul serta berdaya guna.

Ketika mereka dididik dengan materi  yang baik di tempa dengan pembinaan yang maksimal dan kurikulum yang padat dan jelas maka mereka kelak akan menjadi sosok yang bukan saja dapat memeberikan maslahat untuk dirinya sendiri tetapi juga bermanfaat untuk keluarga lingkungan, masyrakat, dan negara.

Begitu pula  dengan bulan ramadan yang di dalamnya terdapat kewajiban , ada sunah, sholat tarawih,  tilawatil Quran, dan amaliyah lainnya itu merupakan sarana penempaan dan pendidikan yang memiliki kurikulum langsung dari yang maha mulia , sehingga kelak ketika keluar dari madrasah ramAdan menjadi soosk (pribadi) yang saleh dan muslih.

 Dalam pepatah arab di sampaikan, ‘Sholakhu qoblal ishlah, artinya perbaiki diri sebelum perbaikan kepada yang lain. Atau menjadi pribadi Sholikhu walmuslikh. Baik secara individu dan sosial, demikiankata saang khotib.

Lahir sosok pribadi muslim yang mumpuni yang memiliki syakhshiyah islamiyah mutakdmilah mutawdznah (sosok pribadi islami yang komprehensif dan seimbang ) yang tidak hanyA berjiwa bersih, berbadan sehat dan beraklaq mulia, namun juga memberikan kebaikan kepada dirinya dan perbaikan kepada lingkungan dan masyrakat sekitranya.

Demikian lah cara Alloh memperbaiki suatu negri bangsa dan kaum bukan zat-Nya yang langsung mengubah negri, bangsa atau kaum, namun dengan cara memberikan sarana perbaikan jiwa –jiwa secara personal terlebih dahulu.  ‘ar-ra’d 13 :11)

’innallhoa yuqoyiru maa biqoumib khtta yuqhoyiru maa biangfusihim, artinya, bahwa untuk mencapai tingkat kualitas yang mulia (At-taqwd)  tidak mudah seperti membalik tangan, namun membutuhkan proses yang harus di tempuh oleh setiap mukmin, selain harus melandasi dengan keimanan, juga menempuh proses berat , sehingga mampu memberikan output yang baik dan mulia.

Dan begitulah ketika Alloh menginginkan derajat taqwa yang akan di berikan kepada hamba-hambanya,landasan iman, prosesnya ibadah puasa dan hasilnya taqwa.  Tim red’

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi