Makna Kirap Pusaka 1 Suro, Pengkol, Nglipar Gunungkidul


serah terima pusaka tahun 2013 yang lalu

Nglipar media majalahburungpas.com-Kirab pusaka yang dilakukan oleh masyarakat merupakan salah satu bentuk pelestarian atau melestarikan budaya yang dulu sudah pernah diajarkan atau dilakukan oleh leluhur pada jaman dahulu.

Seperti kirab pusaka yang dilakukan oleh warga masyarakat Dusun Pengkol, Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar yang belum lama ini dilaksanakan, merupakan upaya menggali kembali ajaran budaya yang diwariswkan oleh Ki Ageng Damarjati atau Sunan Tremboyo pada jamannya.

Pada Jamannya Beliau, melakukan kirab pusaka yang dilakukan memutar suatu wilayah, bertujuan untuk menghilangkan sukerto, balak, malapetaka atau menghilangkan energy-energi negative yang berada di dusun atau desa tersebut.

Hal ini dibenarkan oleh Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wijoyo Kusumo ketika menghadiri kirab pusaka beberapa tahun yang lalu. “ Kirab pusaka ini tidak sekedar kirab, tetapi pusaka yang dikirab yang sudah ada energy positif akan menghilangkan energy-energy yang negative dimana pusaka tersebut dikirab,” jelas KPH Wijoyo Kusumo kepada beberapa media.

Oleh karena itu, lanjut Kanjeng Wijoyo, peserta kirab selama berjalan membawa pusaka sambil berdoa, memohon kepada Allah SWT, supaya dusun atau desanya menjadi ayom, ayem, tentrem, gemah ripah loh jinawi dijauhkan dari sengkolo, sukerto dan balak malapetaka.

“Wesi aji baik tombak atau keris itu sendiri sudah mengandung energy bermacam-macam tergantung Si Empu yang membuatnya atau yang menciptakanya, ditambah dengan doa-doa yang dibaca dalam hati oleh si pembawa pusaka, sehingga energy yang dipancarkan akan semakin kuat,” pungkasnya.

Itulah cara yang dilakukan oleh para leluhur untuk meruwat bumi, menghilangkan sukerto di suatu wilayah, karena pada jamannya susah untuk melakukan semacam istiqosah qubro seperti pada saat sekarang.

Dengan tertimbunnya berlapis-lapis jaman, maka tradisi kirab pusaka yang dilakukan oleh Ki Ageng Damarjati atau Sunan Tremboyo hilang ditelan masa. Dusun Pengkol mulai menggali kembali ajaran leluhur yang sudah ribuan tahun terpendam yaitu kirab pusaka yang diikuti oleh warga masyarakat dari berbagai daerah tidak hanya warga Pengkol saja, dalam kerangka untuk melestarikan budaya warisan leluhur.

Acara kirab pusaka ini berjalan melintas Dusun Pengkol, menuju Pesarean Ki Ageng Damarjati, dilakukan setiap tahun sekali, yaitu setiap tanggal 1 Suro atau 1 Muharam. W. Joko Narendro.

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi