Harga daging sapi stabil kelompok peternak sapi mulai berkembang

kandang sapi kelompok peternak
Majalahburungpas.com,usaha peternakan sapi hingga saat masih banyak dikelola secara tradisional. Sehingga hasil yang didapatkan tidak maksimal. Padahal bila dengan dikelola sistem manajemen yang tertata maka keuntungan demi keuntungan akan dapat diraih.
Dalam pandangan Sujadi (64) ketika di samperin media ini mengatkan usaha sektor peternakan selama ini hanya dilakukan secara tradisional. Artinya, para peternak memelihara ternaknya hanya sebatas sebagai pengisi waktu luang saja. Kebersihan kandang, lingkungan serta pemberian pakan dilakukan hanya dengan cara seadanya. Padahal apabila dipelihara dengan baik usaha ternak sapi memberikan keuntungan yang lumayan besar.
Berangkat dari hal di atas, Sujadi yang merupakan seorang pensiunan guru SD kemudian mengumpulkan para peternak yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Diajakanya mereka berembug untuk membentuk dan mengelola kelompok ternak guna meningkatkan hasil penjualan ternaknya. Dan mereka pun akhirnya sepakat. Maka terbentuklah kelompok peternakan lembu yang diberi nama Andini Makmur.
Ketua kelompok Sujadi saat ditemui majalahburungpas mengatakan kelompok peternak Andini Makmur didirikan pada awal 2003. Pada awal pendiriannya terdapat 17 anggota. Setahun kemudian setelah kelompok ternaknnya diresmikan bupati Bantul, anggotanya terus bertambah dan kini menjadi 25 orang.
Sujadi menambahkan bergabungnya mereka dalam kelompok ini selain karena terinspirasi kelompok-kelompok ternak yang sudah ada, juga dilandasi keinginannya untuk meingkatkan perekonomian keluarga dari hasil budidaya ternak. Sehingga selain mendapatkan penghasilan dari sektor pertanian yang selama ini mereka geluti, perekonomiannya juga tertopang oleh hasil peternakan, apalagi harga daging sapi sudah stail sehingga peternak berkembang.
Meski baru seumur jagung tetapi para peternak tersebut telah dapat merasakan manfaatnya kendati belum sesuai yang diharapkan. Dengan budidaya ternak ini setidaknya mereka dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Merasakan manisnya hasil dari agribisnis ini Sujadi dan anggotanya kini lebih giat merawat sapi-sapi itu dengan cara yang lebih baik. Dalam hal pemberian pakan mereka tidak lagi sekadar memberi makan tetapi juga diberi tambahan vitamin secara teratur. Sehingga indukan dapat melahirkan anak yang berkualitas.
Tempati Tanah Kas Desa
Pada awalnya kelompok peternak Andini Makmur membuat kandang ternak di pekarangan dekat rumah masing-masing. Sehingga bila musim penghujan lingkungan tempat tinggalnya tampak kotor dan jorok. Dengan kondisi tersebut kesehatan warga menjadi terganggu.
Prihatin dengan kondisi di atas, mendorong Sujadi bersama kelompok ternaknya menemui lurah Desa Ringinharjo. Tujuannya adalah meminta lahan guna membuat kandang kelompok agar dapat disatukan dalam suatu tempat. Dengan dilokalisir diharapkan akan memudahkan dalam setiap pemantauan dan lingkungan menjadi bersih.
Permintaan mereka disetujui tapi bukan diberikan begitu saja. Melainkan mereka dibebankan ognkos sewa karena merupakan tanah kas desa yang seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan desa.
Setelah terjadi kesepakatan biaya sewa sebesar Rp1 juta/tahun, kelompok ini kemudian membangun kandang secara gotong royong dengan menempati tanah seluas 1 hektar. Selain digunakan untuk kandang, mereka juga mendapat lahan guna menanam pakan ternak, seperti rumput gajah.
Sehingga para peternak tidak lagi selalu kekurangan pakan apabila hujan datang berhari-hari. Kecuali itu mereka dapat menghemat biaya. Karena selain rumput sapi-sapi tersebut juga musti diberi makanan lain berupa bekatul. “Anjar