Udhi, Merpati Kolong Adalah Art


penghobis merpati Udhi

Burung merpati  banyak di suka, makanya bagi penggemar yang satu ini  kegemaran memlihara merpati dapat di kata “adalah art (seni), demikian di ungkapkan oleh Udhi salah satu penghobis di Jogjakarta. 

Lebih lanjut, di jabarkan menurut saya, merpati juga merupakan lambang kesetiaan, karena merpati selalu hidup berpasangan di mana mereka tidak akan berpindah ke pasangan lain. Lebih dari itu, merpati juga merupakan sebuah estitika”  demikian diungkapkan Udhi Muryanto saat ditemui  Majalahburungpas di farmnya belum lama ini.

Ia juga mengatakan merpati  adalah simbol kerakyatan. Semua lapisan masyarakat, mulai dari kalangan kelas bawah hingga golongan atas banyak yang menyukai merpati. Sehingga merpati  bisa membuka sekat dan perbedaan.

“Semua bisa bersatu karena merpati. Sesama pengemar merpati, baik kalangan bawah maupun atas bisa menyatu sehingga tidak ada lagi sekat yang memisahkan meski berbeda golongan” imbuhnya.

Pria yang biasa dipangil Udhi Potlot ini lebih jauh memaparkan pertarungan burung merpati kolong juga merupakan pertarungan karakter.

Di mana masing-masing burung yang dilombakan akan menunjukkan kualitasnya saat digeber dalam ajang lomba. Sehingga hanya burung yang berkarakterlah yang akan siap menjadi juara.

Sementara itu saat ditanya tentang rahasia agar merpati sukses menjadi juara Udhi menjelaskan dengan pengkondisian yang tepat dan si joki maupun menggabur mampu memahami kondisi si burung kapan siap terbang maka si merpati terssebut akan memiliki peluang besar jadi jawara.

Dan untuk bisa juara setidaknya burun tersebut terbang sebanyak 8 kali. Selain itu tentunya adanya kepercayaan diri dan keyakinan akan sebuah kemenangan.

Menang atau tidaknya merpati, tambah alumni sebuah sekolah seni di Yogyakarta ini, biasanya ditentukan pula oleh 2 hal. Yang pertama adalah kondisi, yakni fit tidaknya merpati, kondisi bulu serta tulang.

Yang ke dua adalah angina tau cuaca. Angin yang kurang bersahabat akan mempengaruhi terbang seekor merpati.

 “Namun demikian kita juga harus selalu berani mencoba, setiap burung yang tampak bagus harus dicoba dilombakan” lanjutnya seraya menambahkan tanpa Morse ia tidak bisa apa-apa. Karena Morse-lah merpati miliknya bisa sering juara.

Seperti  yang telah diketahui, nama Udhi Muryanto begitu familier di kalangan pengemar merpati kolong.

Merpati miliknya, yakni Mi-us serta Malaikat kecil, sukses mengondol juara pertama di kelasnya masing-masing pada gelar PMKY yang diadakan di lapak Diponegoro belum lama ini. Udhi sendiri mengemar merpati kolonh telah lebih dari lima tahun.

Dan dalam pengamatan Majalahburungpas, di kandangnya seluas 3x6 meter, belasan merpati kolong bertengger.

Sedangan sang jawara Mi-us serta Malaikat Kecil telah dikandangkan tersendiri. Selain Mi-us dan Malaikat Kecil, Udhi juga telah mempersiapkan merpati-merpati lain yang siap dilombakan, sehingga nantinya diharapkan bisa mengondol juara dalam event-event PMKY di tahun-tahun mendatang. anjar

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi