Pasca banjir warga Jelok ' Menanti di bangunkan jembatan darurat dan kedepan jembatan permanen


BANGKAI SISA-SISA JEMBATAN GANTUNG JELOK BEJI PATUK GUNUNGKIDUL YANG DI PELET AIR KALI OYO

Gunungkidul-media hobi majalahburungpas.com, info umum warta desa wisata pasca banjir bandang 28/11/2017 desa wisata Jelok Beji Kecamatan Patuk berakhir tragis jembatannya hilang di pelet oleh galaknya air sungai oyo.

Sebuah jembatan gantung panjang 100 meter menghubungkan padukuhan krakalan beji dan ke balai desanya, kini tak bisa di lalui karena telah hancur terseret banjir bandang  dan kini sebagian sisa- sisa jembatan menyampir sisi barat jembatan lama.

Kades Beji Bapak Edi kepada sejumlah media mengatakan kini jembatan telah rusak dan sebagian hilang, sehingga menghambat laju arus wisatawan yang akan ke jelok, beruntung tak ada korban dalam musibah banjir ini, tetapi banyak tanah pertanian di pinggir kali oyo kesapu hingga tanahnya rusah parah.

AKSES SEMENTARA  WARGA DENGAN PERAHU TENAGA TANGAN DAN TALI

Selain itu 1 rumah warga milik Sudar kehilangan harta benda, hingga ratusan juta rupiah.lebih lanjut Edi berkata kami sebelum kejadian jembatan jelok  hancur sudah kami usulkan, agar dapat di bangun yang permanen karena jembatan ini vital sebagai penghubung warga sebanyak 350 orang sedang KK sekitar 120.

Berharap agar segera di bangunkan jembatan darurat dulu oleh pemerintah pasca kejadian banjir hal itu agar jelok bisa kembali pulih. Sementara itu Pelaku wisata Sukriyanto pokdarwis setempat, mengatakan, pasca banjir warga warga harus memutar melalui Playen jika akan ke patuk atau ke balai desa menempuh jarak 19 km, banyangkan sebelumnya hanya 100 meter, sudah oke, kata Dia  .

Untuk mengatasi hal tersebut  telah ada yang peduli yakni meminjami perahu dari salah satu nelayan pantai di Gunungkidul sehingga 1 unit perahu tersebut kami operasikan dengan tali dan tenaga tangan sebagai penganti jembatan.

Pokdarwis ini lantas memohon agar pemerintah yang terkait dapat memberikan solusi dengan membuatkan jembatan sementara atau darurat, sedang kedepan agar di butakan jembatan permanen agar kami tak terisolasi dengan warga lain di desa Beji.

Di akhir perbincangan dengan wartawan majalahburungpas.com, meski akses jembatan jelok soak, kami tetapi menjalani sebagai aktivis dan pelaku wisata sehingga masih tetap jalan walau rintangan membentang tetap maju dan semangat .’pungkas Sukri. ‘Ym/sus/nur

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi