Mengurai benang kusut dalam pengelolaan wisata,


Bpk. SULISTIARDJO PRAKTISI PARIWISATA YANG MEMOTIVASI PESERTA DIALOK DI PANTAI NGANDONG TENTANG MENGELOLA WISATA

Media majalahburungpas,warta pengelolaan pariwisata, dalam setiap pengelolaan pariwisata di butuhkan kemauan yang di antaranya adanya ekonomi kreatif, hal ini agar dapat menunjang industry kepariwisataan agar pelaku dan pengelola wisata tidak gagal.

Tidak bisa di pungkiri pengelola wisata sering masuk sana sini, masuk situ demi mencari jalan terbaik  untuk mempercepat proses memajukan kepariwisataan, dan usaha ini  tentu  dalam rangka meningkatkan program yang bergulir terutama dalam mencari bantuan.

Sulistiardjo dalam penyampaian materi motivasi kepada Kelompok sadar wisata se Gunungkidul, dipantai Ngandong memaparkan, Proposal berjalan  maka pengelola perlu sabar dan mengerti proses.

Dan jangan berkecil hati bila belum berhasil, apalagi berkata yaa...tanda kutib,  karena tidak ada yang kawal mengawal, untuk itu pelaku wisata perlu membuat terobosan dari berbagai link serta jangan indik-indikan (ngintip) dengan instansi.

Perlu di pahami, sehebat-hebatnya infrastruktur  yang di siapkan pemerintah,  namun apabila tidak ada greget dari dalam atau  mentalitas masyarakat  minim dan tidak ada upaya yang mendalam, maka akan mustahil berhasil.

Dan ini bisa saya contohkan, di Bali potensi alamnya  tidak kalah hebat dengan Gunungkidul, namun karena di Bali masyarakatnya menganggap itu adalah bagian dari hidupnya dalam mengelola wisata, maka Pulau Bali menjadi hebat dan berhasil.  

Tadi ada anggapan bahwa  Bali lebih bagus, ini bukan suatu keyakinan, oleh sebab itu memikir kedepan dan kesadaran penuh adalah yang bisa mengakar dan dapat memacu kemajuan, selain itu jangan cepat cepat pengin mobil baru dalam pengelolaan wisata, atau lebih kaya lagi dan lain lain, maka ini bisa menjadi ganjalan setiap pelaku wisata.

Saya dapat mengatakan demikian, karena Bali merupakan rumah kedua Setelah Jogjakarta, artinya potensi pantai-pantai dan wisata di Gunungkidul sangat layak di jual, tergantung pengelolaannya “pungkas Sulis, yang merupakan praktisi dan pengamat wisata serta dosen  yang memaparkan motivasinya 23 Juni 2013 di pantai Ngandong Gunungkidul My/sg /fiq

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi