Ternyata Orang Thionghoa Ada Yang Sunat Tapi Ada Juga Yang Tidak" Kenapa Yaa ??


DOK FOTO,AKU MAU DI SUPIT, AGAR SEHAT, NDAK MAU SEBAB MAU DI POTONG HABIS SAKITT...

MEDIA ERA DIGITAL-MAJALAHBURUNGPAS.COM, Hai pemirsa, masih setiakah dengan media burung yang satu ini, ? Tentu kali ini redaksi memuat artikel yang menarik, Nich muatannya pembaca  perlu menyimak dengan baik, karena terkait hanya satu burung  kok Anunya di sunat, “di sunat apanya haaa…..haaa…,

Pernahkan anda mendengar orang China/Thionghoa alat kelamin pria di sunat atau di supit ?. Merujuk kepada judul di atas, kalau berbicara sunat bagi warga Thionghoa, maka kemudian salah satu sumber yakni Herianto Kurniawan, yang di kenal Kohbing pengusaha Salon kecantikan dan emas batangan, memaparkan.

Dalam sejarah orang Tiongkok mengenal “KASIM, Dia merupakan pembantu /office boy (OB), yang alat kelaminnya di potong atau ( di kebiri ) agar tidak menyeleweng terhadap selir Raja.

Adanya info tersebut maka ada anggapan setiap orang dewasa sunat berarti alat kelaminnya pria di potong, jelas menjadi hal yang menakutkan.

Namun seiring perkembangan yang telah berubah, tetapi masih minimnya informasi dan pengertian yang salah.

Maka mereka orang Tinghoa tidak mau alat kelamin pria di sunat karena akan berakibat sakit, di sisi lain alasannya mereka juga merasa tidak perjaka lagi.

foto, Koh bing/Herianto Kurniwan Sunat dalam kemajuan zaman justru menjadi kebutuhan atau malah menjadi perintah Agama terutama agama Islam,  demi kesehatan bagi si anak yang menjelang dewasa atau akil baliq.

Sekarang di Negara Tiongkok banyak orang Tionghoa non Islam yang melakukan sunat, mereka justru telah menyadari Arti sunat yang sebenarnya.

Pemahaman sunat ini dilakukan dengan berbagai cara, sehinga memotong dan membuang lapisan kulit luar pembungkus ujung penis ( kulup ) dan pengertian ini telah di fahami sebab tujuannya untuk menjaga kebersihan organ penis.

Pengertian yang lain dengan sunat yang ternyata dibalik kulup itulah ada ruang tempat persembunyian kotoran, yakni ada virus dan bakteri yang terbawa oleh urin, dengan argumentasi seperti ini, di tinjau dari sisi kesehatan telah mengena.

Apabila tidak dibersihkan maka kotoran yang tertahan itu bisa menyebabkan infeksi dan menimbulkan penyakit pada kelamin pria, maka dari sinilah, sunat sudah tidak menjadi hal yang tersembunyi bagi warga Tionghoa terutama yang telah beragam Muslim,

Bahkan di Indonesia warga muslim keturunan Tionghoa yang tergabung dalam PITI ( Persatuan Islam Tionghoa Indonesia ) telah melakukan sunat sesuai ajaran Islam. Sedang orang asing dari Eropa juga melakukan sunat. Menurut Koh Bing, keinginan sunat atau tidak tergantung kepribadian masing – masing.

Ketua bidang kesenian Perwacy DIY, itu lantas mengkutib dari tokoh, yang mengatakan, Pengaruh terhadap tindakan sunat saat hubungan seksual pada dasarnya sunat itu tidak akan mempengaruhi fungsi seksual seorang pria.

Hal ini tidak ada hal ilmiah yang menunjukkan bahwa sunat atau tidak sunat berpengaruh terhadap fungsi seksual se orang pria, “ Ungkap Wimpie, Prof. Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd FAACS seorang Guru Besar dan Kepala Bagian Andrologi dan Seksologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Oleh karena itu, mari kita hidup sehat dengan melakukan sunat, “Kata Kohbing kepada majalahburungpas.com baru - baru ini.  Seputar Thionghoa banyak di update di www.Pastvnews.com, silahkan cek "“Tim red”

 

Sharing Berita

Berita Terkait


2 Komentar


darwadi
28 July 2014

Supit/sunat tetap lebih sehat dan etis

Balas
bambang
07 June 2015

karena budaya dari negeri cina sendiri yang tidak sunat, kecuali yang agamanya islam.

Balas

Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi