Anak dambaan keluarga "Infertilitas Membayangi Pasangan Muda Yang Sibuk Kerja


tolk show kesehatan anak dan keluarga

Media online majalahburungpas.com, warta keluarga dan kesehatan, bagi pasangan suami istri anak adalah dambaan keluarga karena anak sangat berharga sebagai pengikat keutuhan suatu rumah tangga.

Meski demikian tidak sedikit pasangan baru yang sangat mendambakan seorang anak tak kunjung juga diberi momongan.

Masalah infertilitas saat ini boleh jadi menjadi persoalan tersendiri pasangan muda yang baru menikah. Karena infertilitas atau ketidaksuburan membayangi pasangan muda yang sudah setahun menikah akan tetapi belum juga mendapatkan kehamilan.

Infertilitas sendiri merupakan tanda kegagalan pasangan untuk mendapatkan kehamilan dalam waktu satu tahun atau lebih dari pernikahan mereka,setelah melakukan hubungan intim yang teratur tanpa KB.

Dan tingkat infertilitas secara umum, baik diperkotaan (urban) maupun di pedesaaan persentase infertilitas pasangan suami istri di satu wilayah tertentu aejak dulu sampai sekarang Nampak bersekisar sekitar 10%.

Masalah infertilitas atau ketidaksuburan tersebut menjadi topik menarik dalam Talkshow  kesehatan yang diadakan Laboratorium Klinik Prodia dengan tema Reproduksi Sehat, Keluarga Harapan, dengan menghadirkan dr Shofwal Widad ApOG(K) dan Novi Hastuti MSc Apt.

Diungkapkan, tingkat infertilitas wanita berbeda-beda tergantung dari kelompok usia. Kelompok yang paling subur adalah pada usia 20-29 tahun dengan tingkat kesuburan 90% atau hanya 10% pasangan yang tidak subur.

Sedangkan pada usia 3-40 tahun angka ketidaksuburan naik menjadi 14%, untuk usia 35-39 tahun naik lagi menjadi 20% dan umur 40-44 tahun menjadi 25%.

Sofwal Widad mengatakan ada penyebab ketidaksuburan ini, mulai dari penyakit menahun, kurang sering berhubungan, terutama pasangan yang memiliki kesibukan kerja yang tinggi serta gangguan pada alat reproduksi. Dengan hubungan seks kurang dari 3 kali seminggu, sperma kurangmendapat kesempatan untuk bertemu dengan sel telur di saluran falopi, yang merupakan saluran yang menuju ke rahim.

“Penyebab utama dari pihak wanita, lanjutnya, kegagalan ovulasi, sambutan pada saluran telur dan hambatan pada leher rahim. Selebihnya adalah akibat lain yang tidak umum, seperti bergesernya rahim” terangnya.

Sedangkan ketidaksuburan pada pria dapat dikelompokan menjadi dua penyebab utama, yakni kasus disfungsi ereksi atau impotensi di mana tidak terjadi ejakulasi serta kualitas ejakulat yang buruk seperti ditunjukkan dari konsentrasi, bentuk dan mobilitas sperma.

Sofwal pun berharap jangan ada yang saling menyalahkan satu sama lainnya, misalnya menyalahkan pihak wanita yang mandul atau lainnya. Apabila pasangan belum diberi anugrah berupa momongan sebaiknya kedua perlu diperiksa. Kalau keduanya dinyatakan subur yakinlah nantinya pasti akan memiliki keturunan. anjar

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi