Masjid Hajar Aswad di Atas Batu Alam Hitam
dok foto masjid Hajar aswad desa ngoro-oro
Warta daerah – Pas TV, Group majalahbuurngpas.com, ada masjid menarik di Kecamatan Patuk, Gunungkidul, tepatnya di Padukuhan Jatikuning Desa Ngoro-oro, pasalnya masjid yang satu ini berdiri di atas batu hitam atau Tlatar alami.
Meski di padukuhan yang bernama Jati kuning namun lokasi yang jumlah pendudaknya lebih dari 1 0 kk tersebut juga di kenal Desa Tlatar hal tersebut mengacu wilayahnya banyak batu tlatar sehingga di sebut Tlatar.
Masjid yang di dirikan pada masa pemerintahan/kepala Desa Notosadari (Almarhum) dan berlanjut hingga ke Almamarhum Sagiran Lurah Desa, itu berdiri kokoh. Dulu warga ketika warga akan sholat jum’at harus ke Masjid di Besiharjo dan masjid muttaqien sejauh kurang 900 meter.
Atas kondisi ini maka ta,mir Desa tahun 1990 an menyetujui pendirian masjid di Tlatar, sehingga di desa Ngoro-oro masjidnya kembali bertambah. Adapun pengambilan nama masjid adalah masjid hajjar Aswad, karena berdiri di atas batu hitam. Masjid memiliki luas 8 x 10 plus serambi masjid.
Pondasi di masjid ini tentu tidak di lubangi atau di keruk karena batunya sudah membentuk lubang – lubang kecil dan sudah kuat untuk mendirikan bangunan bahkan saat ada gempa bumi 2006 keberdaan masjid kokoh kuat dan tidak rusak.
Berdirinya masjid lantas di pakai untuk Sholat berjamaah, Jum’atan, safari tarawih se desa, selain di pakai untuk pengajian pada bulan purnama dan lapanan se desa Ngoro-oro. Masjid berdiri tepat di atas batu, di samping dekat dengan jalan desa yang saban harinya di lalui kendaraan roda dua dan 4.
Sedang air wudhu di tampung di bak dengan aliran air dari sumber air dari terdekat, selain itu ta,mir masjid juga memfungsikan air hujan, sehingga saat musim hujan bak tersebut menjadi multi fungsi yakni penampung sekaligus penadah air hujan kemudian di pakai untuk keperluan bersuci.
Masjid Hajjar aswad terbilang angkatan akhir, meski yang paling akhir di bangun adalah masjid Al Hidayah Senggotan. Sebagai informasi masjid yang berdiri di atas batu ini merupakan satu satunya masjid di Daerah Istimawa Yogyakarta dan di Gunungkidul yang berdiri di atas batu.
Hingga di tulisnya ini, Desa tersebut telah memiliki, beberapa masjid yakni, Salaran Al Hikmah, dan 1 Mushola, Soko, 2 masjid Al amin, Quwatul Islam dan 1 mushola di SD Soko, Senggotan 2 masjid Al huda dan Al hidayah.
Padukuhan Klegung 1 masdjid, Gembyong 1 masjid, Tawang 1 masjid, Al Barokah, Padukuhan Gunung Asem 1 Masjid, Jatikuning 3 masjid, total masjid yang berdiri 1 Desa, ada 12 masjid.
Umat muslim di desa Ngoro mencapai 100 % dan umat Islam di Desa ini taat beribadah. “ Fd/pur/run