Sarwodi Juri Derkuku "Penjurian Sudah Tidak Fair Play "Derkuku Akan Suram


SARWODI JURI SENIOR NASIONAL DI DEPAK DARI KORPS DERKUKU

Laman media - majalahburungpas.com, lomba burung derkuku bertajuk Pakualam cup 2015 di alun alun selatan jogja banyak misteri dan tidak seperti biasanya karena event  mengemuka di publik.

Yaa lomba besar yang mengundang perhatian ini dinyatakan tidak fair oleh tokoh tokoh derkuku, termasuk para pemain di kancah lomba derkuku yang hadir dalam lomba tersebut.

Sarwodi salah satu tokoh dan juri derkuku  tanah air asal Solo mengungkap, lomba ampuradul dan banyak muatan misteri.

Sarwodi mempertegas, jelas lomba kali ini tidak fair sehingga akan berdampak derkuku di tanah air suram ini dapat di lihat dari segi penjurian, "Papar Sarwodi.

Ketika di desak wartawan media ini, apa yang menjadi biang kerok lomba tidak fair ? Sarwodi menjelaskan,

Pertama pengurus pusat PPDSi menempatkan struktur atau orang yang maaf salah, karena bidang juri/lomba di pegang peternak yang merupakan notabene peternak yang tidak memiliki kapasitas sebagai hakim juri.

Nah dengan demikian pasti hal itu akan jadi kerancuan dan hanya menguntungkan segelintir peternak dan mengabaikan fair play sehingga akan banyak mengundang kecemburuan.

Kalau dulu dia sekertaris berubah menjadi bidang peternakan malah cocok, lah kali ini seperti itu "papar Sarwodi kembali.

Sedang sekertaris pusat PPDSI di percayakan kepada salah satu joki dari peternak berpengaruh, melihat kenyataan ini tentunya kedepan derkuku akan menjadi suram dan ini sudah tercium sejak lomba Pakualam cup 2015 "tandas Sarwodi.

Kalau mau fair dan ingin membesarkan hobi derkuku bersama sama, seharusnya menempatkan orang harus berembuk terlebih dahulu jangan asal tunjuk.

Apalagi menempatkan personil juga harus sesuai dengan keahlian yang di miliki, kalua tidak fair kedepan derkuku mau di bawa kemana 

Bendahara persatuan derkuku juga dari jogja yang lain masak hanya jadi penonton  "kata Sarwodi yang kali ini Dia info beredar di lapangan di depak dalam kepengurusan dari korps juri Persatuan Pelestari Derkuku Indonesia (PPDSI) dan hanya menjadi penonton saja.

Namun saat di konformasi media majalahburungpas.com, ketidak hadirannya dalam prenjurian Dia mengaku mengundurkan diri.

Pria ini lantas menambahi, terkait kepengurusan, ndak apa ketua di pegang jogja, sekertaris misal dari solo, pacitan atau jakarta atau daerah mana, bendahara juga lain jadi jangan satu wilayah kalau bisa merata maka hobi derkuku akan meningkat jika di tambah penjurian yang baik maka kita bisa sama sama lebih berkiprah !!

saya ndak akan ikut bila tak ada perubahan dan teman teman lain saya pastikan akan pada malas, buktikan aja "kata Sarwodi, kalau aku malu dong mau senang senang kok jadi sorotan publik.

Bahkan mungkin  ini sebagai preseden buruk bagi insan derkuku, tadi sebelum lomba sudah pada usrek banyak juri yang bekerja dan di setel yang hasilnya tidak memuaskan, "terang Sarwodi  ketika mengomentari konkurs derkuku tersebut.

Pantauan dari desas desus dan info yang di dapat media dari sumber terpercaya, lomba di sponsori oleh Dinas pariwisata DIY dengan anggaran Rp.55. juta, sedang info dari kepengurusan PPDSI bidang Juri adalah Judik Pra, sedang sekjendnya Edi Alkap yang merupakan joki dan perawat derkuku B2w kelas lomba "Fiq

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi