Isah Anshori "Jadi pejabat eselon 2 berangkat dari laden wedang


BAPAK H. ISAH ANSHORI, JUGA KETUA PAGUYUBAN PELESTARI BURUNG DERKUKU PACITAN

Pacitan-majalahburungpas.com, Profile yang satu ini tak menyangka bila kelak akan menjadi orang penting di kabupaten Pacitan Jawa timur. Pasalnya Ia sejak awal bekerja sudah enjoy  walaupun hanya menjadi pelayan atau tukang wedang di kantornya.

Namun siapa sangka pekerjaan ini justru malah mengantarnya ke gerbang sukses menjadi pejabat publik yang banyak melayani masyarakatnya dari dan berbagai ragam kepentingan.  Bapak Isah Anshori yang kami maksud adalah sosok sederhana serta ramah menyapa ketika bertemu bawahannya atau bertemu siapa saja yang hendak bertamu. Apalagi sejak menjadi tukang wedang di kantornya yang ramah serta entengan merupakan jembatan mengenal siapa saja.  

Ketika wartawan majalahburungpas.com menyempatkan bincang-bincang di rumahnya, Sabtu 14 April 2012, Bapak Anhori membuka tabir dan kiat sukses dalam mengabdi negara demi untuk kepentingan bersama, pria berkumis ini menerangkan,  menjadi pejabat eselon 2 di akui berawal dari tukang laden wedang di kantor Pemkab Pacitan.

,<< jadi lurah.

Nah yang menjadi catatan penting bagi saya, sejak  awal mengabdi itu merupakan salah satu tujuan yang ada dalam benak fikiran, Namun tentu saja, saya memandang pengabdian itu juga sebagai langkah menapaki tangga yang musti di lakoni dengan sepenuh hati dan keiklasan penuh “kata  Bapak H. Anshori mengawali perbincangan dengan media ini.  

Lebih lanjut, bapak Anshori menguraikan, karier dari tukang wedang hingga beragam jabatan merupakan amanah yang wajib di jalankan dengan baik dan bertanggung Jawab, tak perlu neko-neko oleh karena itu saya ketika di mutasi di berbagai daerah saya justru malah senang, disamping juga tidak menginginkan di tempatkan yang basah atau berbau proyek, saya takut, “kata Anshori yang juga penghobis burung derkuku tersebut “

Berikut adalah Karier H. ISAH Anshori yang merupakan PNS Kabupaten Pacitan di mulai dari bawah, yaitu Karyawan harian lepas,kemudain di  pindah di staf sekertariatan pemda, tetapi hanya mendapat tugas sekitar 5 bulan,sehabis ini kemudian mendapat tugas di daerah perbatasan sebagai staf mantri kepolisian mantri polisi pamong projo.

Di rasa memiliki raport baik  maka di pindah lagi sebagai Starf mantri polisi, di perwakilan Gemahrejo perbatasan Ponorogo, tahun 1979-1984. Kemudian di mutasi lagi namun, malah di tugasi sebagai mantri polisi pamong paja kecematan Tulakan selama 8 tahun juga di lakoni. Pada tahun 1992-1999 menjadi lurah kelurahan Balaiharjo selama 7 tahun pula.

Kemudian di pindah lagi, namun justru di tugasi menjabat sebagai sekcam Pacitan, selama 2 tahun, selanjutnya melompat menjadi camat Arjosari selama 6 tahun pula. Berbekal pengamalan menjadi camat di lain tempat lain,  maka amanah selanjutnya juga di sandang yaitu sebagai Camat kota Pacitan selama 11 bulan, di tahun 2007-2008.

Karier berikutnya tahun 2008 awal s/d 4 juni  2010 sebagai kepala perijinan, Dan 5 juni 2010 di lantik menjadi Kesbangpol Kab Pacitan 2012 sampai pensiun sekitar 1 November 2012, sebenarnya saya akan pensun tahun 2013, namun saya mengajukan hal ini agar dapat memberi kesempatan kepada yang muda-muda sebagai pengganti selain biar ada peremajaan.

Saya memiliki prisip perbanyak saudara, bukan jabatan hal ini bila mau menerapkan resep, mau di ajeni/di hormati, maka hormatilah orang lain, bila jadi pemimpin jangan galak, sayang terhadap bawahan  sedang berbicara rezeki jangan lupa sama bawahan.

<< saat menjadi camat, dan bertugas mendampingi RI 1.

Bapak anshori menambahkan, Kasus yang berhasil di tangani dalam menghadapi warganya yaa mengedepankan  kesabaran, dan kekeluargaan, dengan memakai jalan terbaik dengan prinsip seperti ini, pasti ada jalan kebaikan bukan menebar permusuhan, dan jangan heran bila saya sering ketempat warga justru malah mendapat perhatian khusus, karena telah terjalin kebaikan sesama warga sehingga hubungan makin akrap serta kuat.

Resep yang tak kalah apiknya bapak Anshori juga memandang, bahwa menjadi pejabat  sampai eselon 2 juga tidak merasa istimewa dan ini di rasakan hanya hal biasa.

Di akhir perbincangan, media ini menanyakan setelah pensiun akan kemana pak ? H. Anshori menjelaskan, yang jelas ke hobi burung anggungan, namun yang lain, masih pilih-pilih, tetapi tidak menutup kemungkinan saya masuk di parpol, sayang Bapak anshori enggan menyebutkan parpol mana yang akan di singgahi, karena merasa kurang etis  selain masih berstatus PNS. “Ungkap bapak dari 2 putra dan 2 putri 2 serta cucu 4 dan  istri bernama Sediastuti,  menutup perbincangannya “red/fid.

 

Sharing Berita

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi